Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyayangkan seruan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono terkait aksi tolak bayar pajak.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan ide konyol dan tidak relevan dengan keadaan saat pemerintah masih bekerja dengan baik. "Itu ide yang sangat konyol dan tidak kontekstual. Dalam sejarah memang ada gerakan melawan kekuasaan untuk tidak membayar pajak. Itu sebagai bentuk protes; perlawanan. Atau dulu zaman kolonial untuk melawan penjajah," ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga: Poyuono Serukan Tak Bayar Pajak, Jawaban Anak Buah Bu Ani Seperti Gledek
Lanjutnya, ia mengaku tidak menyetujui soal penolakan pembentukan DPR RI 2019-2024 oleh anggota legislatif partai-partai koalisi Indonesia Adil Makmur. Menurutnya, hal tersebut justru merugikan partai, termasuk PAN.
"Merugikan partai juga dong," tuturnya.
Selain itu, ia menilai penolakan hasil Pilpres merupakan ketidakdewasaan elite dalam berdemokrasi. Sambungnya, ia tidak menampik adanya kecurangan, namun, kecurangan itu tak mencapai tahap yang terstruktur, sistematis, dan masif.
Baca Juga: Arief Poyuono, Lu Jangan Nginjek Jalan, Melayang Aja
"Memang banyak kekurangan dan ada kecurangan. Itu saya tidak menutupi; seperti adanya penggunaan uang. Tapi, yang dituduhkan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif terhadap pilpres itu belum bisa dibuktikan," jelasnya.
Ia menyarankan agar pihak yang merasa dirugikan untuk untuk menempuh jalur hukum. "Bagaimana kita bisa memperbaiki demokrasi salah satunya adalah elite yang bisa menerima kekalahan. Selain juga menempuh jalur konstitusi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil