Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Rasio Elektrifikasi di Kalbar, BUMN 'Setrum' Anggarkan Rp130 Miliar

Dorong Rasio Elektrifikasi di Kalbar, BUMN 'Setrum' Anggarkan Rp130 Miliar Petugas melakukan pemeliharaan jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan kesiapan pasokan listrik PLN di seluruh wilayah Indonesia jelang Pemilu 2019 aman, terkecuali di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sumatera Utara, dan Aceh, yang cadangan listriknya masih di bawah 30 persen. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan usaha milik negara (BUMN) kelistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melakukan ground breaking atau penancapan tiang pertama pembangunan program Listrik Desa se-Kalimantan Barat pada 2019 di Kabupaten Sanggau.

Hadir dalam acara seremonial tersebut, Ketua DPRD Kalimantan Barat Kebing L, Bupati Sanggau Paolus Hadi bersama Manajer Umum PLN wilayah Kalimantan Barat Agung Murdifi.

"Saat ini elektrifikasi desa menjadi fokus PLN. Kami ingin listrik dapat dirasakan oleh seluruh daerah sehingga perkembangan di negara ini merata," jelas Agung dalam keterangannya, Senin (20/5/2019).

Dirinya melanjutkan, melalui program Listrik Desa, PLN menerapkan energi berkeadilan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan hingga desa agar energi listrik yang disiapkan PLN tersebar merata di seluruh Indonesia untuk seluruh lapisan masyarakat.

"Sehingga ketika rumah kami terlistriki, maka rumah saudara-saudara kami di ujung negeri juga harus terlistriki," tegas Agung.

Baca Juga: Akhir 2019, Elektrifikasi 4 Daerah Perbatasan Kaltimra Capai 80%

Pada tahun lalu, PLN setidaknya telah menyelesaikan program listrik perdesaan di Kalimantan Barat dengan membangun 4.825 kVA gardu distribusi, 86 KMS jaringan tegangan menengah, 209 KMS jaringan tegangan rendah, dan 35 desa teraliri listrik dengan total pelanggan 5.678.

Dengan pembangunan tersebut, rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat meningkat menjadi 87,22% dari sebelumnya 87,07%.

Kini dengan nilai investasi lebih dari Rp130 miliar, pada 2019 PLN akan menambah jaringan listrik perdesaan di 60 lokasi dengan jaringan tegangan menengah sepanjang 359 KMS, jaringan tegangan rendah sepanjang 221 KMS, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kVA.

Potensi pelanggan yang akan menikmati akses energi listrik sebesar 13.169 pelanggan. Pembangunan jaringan listrik desa tahun ini pun akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4%, dari sebelumnya 88,04%.

Di Dusun Tuan, Desa Mandong, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, PLN akan membangun 7 KMS jaringan tegangan menengah, 2 KMS jaringan tegangan rendah, dan 300 kVA gardu distribusi untuk melistriki 170 pelanggan.

Baca Juga: Kejar Rasio Elektrifikasi 90% di NTT, PLN Siapkan Infrastruktur dan Sambungan Listrik Gratis

"Kami berharap pembangunan listrik di Desa Mandong dan 59 lokasi lainnya dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala. Sehingga listrik dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Kami juga memohon dukungan dan kerja sama dari pemertintah daerah serta stakeholders lainnya demi kelancaran pembangunan proyek listrik desa di seluruh Kalimantan Barat," pungkas Agung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: