Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

3D Printing, Teknologi Luar Angkasa Siap Membumi

3D Printing, Teknologi Luar Angkasa Siap Membumi A staff member of Nihonbinary points to their 3D printer MakerBot Replicator 2 printing a Polylactic acid bracelet as he demonstrates the printer during the International Robot Exhibition 2013 in Tokyo November 8, 2013. | Kredit Foto: Reuters/Yuya Shino
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir muncul teknologi terbaru 3D printing, proses menciptakan objek fisik dari model digital. Ini merupakan proses tambahan, lapisan material berupa plastik, baja, beton dan sebagainya yang disusun satu demi satu untuk membuat sebuah objek.

Pencetakan 3D akan merevolusi cara produk dirancang dan diproduksi, dan dampaknya telah merambah manufaktur, obat-obatan, dan kewirausahaan. Kegiatan ini akan berdampak pada ekonomi, karena memiliki manfaat bagi masyarakat, pendidikan, kewirausahaan, dan perusahaan tradisional. Proses ini juga akan membantu mendorong penciptaan produk baru dan perusahaan baru dan mengajarkan keterampilan yang dapat ditransfer ke berbagai pekerjaan teknis dan profesional.

Pencetakan 3D adalah proses mengubah gulungan filamen plastik atau baki resin menjadi benda fisik. Proses seperti ini sejatinya sudah lama diterapkan oleh lembaga antarika Amerika (NASA), oleh para astronot untuk membuat alat-alat khusus (seperti kunci pesawat), di luar angkasa tanpa harus mengirimkannya dari bumi.

Belakangan teknologi tersebut mulai banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pencetakan 3D saat ini telah diadopsi oleh siswa, pengusaha, penggemar, dan pabrik besar. Karena pencetakan 3D memungkinkan transformasi desain digital menjadi objek nyata, beragam penggunaan telah ditemukan.

Selanjutnya, di bidang kesehatan, dokter dapat mencetak model fisik bagian anatomi pasien untuk memvisualisasikan prosedur yang lebih baik dan menunjukkan praktik. Insinyur di pabrik dapat membuat jig khusus dan perlengkapan yang menghemat waktu dan mengurangi cedera selama proses manufaktur. Dan masyarakat menumbuhkan ruang pembuat yang mengajarkan keterampilan STEM dan bantuan dalam memulai bisnis baru, sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan peluang lokal.

Pencetakan 3D sebagian besar digunakan untuk pembuatan benda-benda plastik, tetapi juga dapat menghasilkan benda-benda logam – meskipun itu jauh lebih mahal dan jauh lebih jarang terjadi daripada pencetakan 3D plastik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: