Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Pupuk Subsidi Nasional Capai 1,32 Juta Ton untuk 3 Bulan ke Depan

Stok Pupuk Subsidi Nasional Capai 1,32 Juta Ton untuk 3 Bulan ke Depan Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk subsidi sebanyak 1,32 juta ton untuk kebutuhan pupuk bersubsidi nasional. Stok tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi dari aturan pembatasan angkutan berat Lebaran 2019 yang diberlakukan sejak 31 Mei hingga 2 Juni dan 8–10 Juni mendatang.

Dalam rinciannya, pupuk subsidi ini terdiri dari 489.999 ton urea, 387.135 ton NPK, 148.135 ton ZA, 142.430 ton SP-36, dan 152.379 organik untuk kebutuhan pupuk bersubsidi nasional. 

"Jumlah yang kami siapkan di lini III dan IV ini cukup sampai kebutuhan tiga bulan ke depan sehingga kami pastikan jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan petani sehingga petani tidak kekurangan pupuk terutama masa libur Lebaran ini," jelas Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, Jumat (24/5/2019).

Baca Juga: Triwulan-I 2019, Pupuk Indonesia Catatkan Penjualan 2,95 Juta Ton

Dia kembali melanjutkan, dalam penugasan menyalurkan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah dalam Permendag nomor 15/2013 bahwa stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga dua minggu.

Namun, untuk mengindari kelangkaan pupuk dan agar petani lebih mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia meningkatkan ketersedian stok hingga dua kali lipat baik di lini III (gudang yang berlokasi di kabupaten) dan Lini IV (kios resmi).

Sesuai dengan peraturan pemerintah, stok pupuk bersubsidi yang disalurkan Pupuk Indonesia disesuaikan alokasi pupuk di masing-masing provinsi.

"Beberapa wilayah akan memasuki musim tanam setelah Lebaran ini sehingga kami pastikan stok pupuk yang kami siapkan dapat memenuhi kebutuhan petani di musim tanam," tambahnya.

Berdasarkan wilayah dan kebutuhannya, stok pupuk tertinggi saat ini adalah di Jatim, yaitu sebesar 411.378 ton untuk semua jenis pupuk, kemudian Jabar sebesar 149.527 ton, serta Jateng 146.172 ton, dan Lampung 95.295  ton.

Tercatat hingga 22 Mei 2019, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 1.634.586 ton urea, 384.446 ton SP-36, 373.720 ton ZA, 1.034.144 ton NPK, 284.393 ton organik dengan total sejumlah 3.711.289 ton pupuk bersubsidi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Baca Juga: KPK Periksa Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia

"Angka penyaluran pupuk bersubsidi hingga Mei ini sudah mencapai 42% dari ketentuan penyaluran pupuk bersubsidi di 2019," lanjut Wijaya.

Penyaluran yang ditargetkan pemerintah di tahun ini sebanyak 8,8 juta ton. Jumlah ini berkurang sebanyak 676 ribu ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton.

"Kami berharap komitmen bersama antara produsen pupuk, distributor, dan kios dapat bersinergi dengan baik untuk mengutamakan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di seluruh negeri," pungkas Wijaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: