Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

6 Prioritas Bijak Mengelola THR

6 Prioritas Bijak Mengelola THR Seseorang memegang spesimen mata uang rupiah untuk kebutuhan THR. | Kredit Foto: Allianz Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sudah punya rencana apa saja untuk mengelola THR alias tunjangan hari raya kamu? Kalau belum ada, kami punya beberapa prioritas yang mesti kamu kelola. Mau tahu?

Puasa sudah masuk minggu ketiga. Tandanya, Idulfitri sebentar lagi. Satu hal lain yang pastinya sudah kamu tunggu-tunggu juga akan segera cair. Yup, Tunjangan Hari Raya atau THR. Mendengar kata THR saja, sudah pasti kamu akan sumringah. Apalagi bila membayangkan jumlahnya. Bila kamu telah bekerja minimal setahun, tentunya bonus THR yang didapat senilai satu kali dari gaji.

Penghasilan tahunan yang senantiasa dinantikan oleh setiap karyawan ini bisa banget bikin bahagia. Sayangnya, uang dadakan seperti ini tidak menjamin kamu bisa mengelolanya dengan ideal. Tenang saja, kami akan kasih kamu bocorannya untuk mengatur skala prioritas pengeluaran agar THR yang kamu dapatkan bulan ini dapat bermanfaat secara optimal untuk kestabilan keuanganmu.

Jadi, sebelum membaca artikel ini, tahan dulu semua keinginanmu dan yuk mulai hitung pembagian prioritas pengeluarannya!

Sosial dan Spiritual

Ingat, kalau hidup itu harus seimbang. Sharing is caring. Itu mantra pertamanya. Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, waktunya kamu berbagi dengan orang-orang di sekitarmu. Caranya, kamu bisa melakukan pembayaran zakat dan bersedekah. Bagi kamu yang beragama Islam, bisa mulai mengalokasikan untuk pembayaran zakat baik itu zakat atas penghasilan mau pun zakat fitrah yang bisa kamu bayar sebelum Idulfitri.

Kenapa prioritas ini diambil dari biaya THR kamu? Sebab, gaji bulanan yang kamu terima selama ini mungkin hanya cukup kamu sisihkan untuk zakat penghasilan saja. Nah, karena penghasilan THR ini adalah penghasilan tambahan, bagi kamu yang beragama muslim bisa menyisihkan 2,5 persen dari uang THR untuk membayar zakat fitrah. Sementara untuk yang non-muslim, kamu bisa alokasikan THR semampu kamu untuk bersedekah. Yang terpenting adalah keikhlasannya dalam bersedekah.

Dana Darurat

Hingga saat ini, apa kamu sudah punya dana darurat di tabungan? Dana darurat ini penting sekali lho sebagai solusi keuangan di saat hal-hal tidak diinginkan seperti musibah dan urusan darurat lainnya terjadi. Bila selama ini kamu agak sulit untuk menabung dana darurat karena gaji bulanan yang diterima tidak cukup, nah uang THR ini bisa jadi sumber penghasilan yang bisa mendongkrak jumlah tabunganmu.

Jumlahnya berapa sih sebaiknya yang kita sisihkan? Persentase alokasi yang ideal untuk tabungan dana darurat adalah berkisar antara 10 hingga 20 persen dari THR. Mulai sedikit, lama-lama akan menjadi bukit, asalkan kamu bisa berdisiplin.

Utang

Awalnya memang tidak kerasa, ada tiket murah bisa nyicil, atau ada barang keluaran baru, kamu gesek kartu kredit. Nah, begitu uang THR cair, inilah saat yang tepat untuk kamu segera melunasi utang yang dimiliki. Percaya deh mempunyai utang yang berlarut-larut hanya akan memberatkan keuangan kamu. Kamu akan semakin sulit untuk menabung atau menyiapkan dana darurat, kalau fokusmu masih melunasi utang.

So, mumpung punya THR, kamu punya uang berlebih untuk melunasi utang. Untuk kamu yang tidak punya utang, sebaiknya bisa langsung kamu tambahin lho persentase tabungan dana daruratnya.

Proteksi

Apa sih kegunaan proteksi untukmu? Sebenarnya, proteksi ini intinya bukan hanya melindungi dirimu. Hal terpenting dari itu semua adalah melindungi kestabilan keuanganmu. Pasalnya, bila terjadi hal-hal yang berisiko dan tidak dinginkan, otomatis ada sejumlah biaya yang kamu harus keluarkan.

Bayangkan, kalau sakit harus bayar biaya rumah sakit yang tentunya tidak murah. Atau bila kendaraanmu tiba-tiba mengalami kecelakaan atau hilang, mau tidak mau kamu akan mengeluarkan biaya untuk servis. Keluar uang lagi, kan?

Kebutuhan proteksi ini juga sangat penting bagi keluargamu. Bila kamu seorang ayah yang menanggung kehidupan keluarga, proteksi ini akan memberikan uang pertanggungan yang bisa dijadikan penyambung hidup sementara bagi keluarga saat kamu tiada. Sudah cukupkah uang pertanggunganmu dan keluarga? Siapkan minimal 10 persen untuk kebutuhan asuransi ya.

Investasi

Sampai di poin ini, berarti semua pos telah terpenuhi. Sekarang, waktunya mewujudkan semua mimpimu juga mimpi keluarga. Alokasikan 10 persen dari pendapatan ataupun bonus tahunanmu, tentu terasa ringan. Sebagai awal, sebaiknya pilih investasi jangka panjang demi mempersiapkan dana pensiun dan masa tua.

Ada baiknya, kamu konsultasikan dulu dengan tenaga profesional yang bisa membantu kamu untuk menentukan investasi sesuai profil risikomu. Coba cek dulu profil risikomu apakah termasuk konservatif, moderat, atau agresif.

Konsumsi Pribadi

Wah, poin ini semua tentangmu. Hal terpenting juga kamu harus mengalokasikan keuangan untuk menghadiahi diri atas kerja keras selama ini. Batasannya, pahami bahwa cara mengelola THR adalah mengalokasikan segala pengeluaran tahunan atau tidak rutin. Itu prioritas yang harus didahulukan. Belanjakan uangmu secara bijak demi menghindarkan diri dari pengeluaran yang boros. Kamu mungkin bisa mengalokasikan pengeluaran untuk perjalanan ke destinasi yang kamu inginkan. Bisa juga membeli gadget baru dengan pertimbangan yang bisa mendukung aktivitas dan pekerjaanmu.

Intinya, kelola uang THR untuk hal-hal yang berguna. Selalu ingat bahwa agar tidak boros, kamu harus menjadi bijak dalam hal mengatur keuangan. Jangan biarkan pendapatan tambahan ini berlalu dengan sia-sia tanpa ada maknanya baik bagi dirimu dan orang lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: