Dalam rombongan Capres Prabowo Subianto yang bertolak ke Wina, Austria dikabarkan ada dua orang Sekretariat Parlemen Rusia yakni Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva.
Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon, menjelaskan kedua orang Parlemen Rusia tersebut pernah diundang ke DPR RI sebagai pemantau pemilu, yang diinisiasi olehnya. Namun dalam undangan tersebut keduanya batal hadir.
"Sebenarnya waktu itu yang warga Rusia itu pernah kita undang tapi nggak hadir. Yang untuk observer. Jadi maksudnya bukan dia yang diundang, tapi kan semua parlemen-parlemen," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/5/2019).
"Waktu itu kan kita mengadakan, apa namanya, tim untuk observer pemilu. Waktu itu saya buka di sini tanggal 16. Tanggal 16 di sini ada briefing-nya, biasa itu. Parlemen antara negara-negara saling mengundang itu biasa," sambungnya.
Baca Juga: Ada isu Prabowo Kabur, Begini Penjelasan Gerindra
Saat itu beberapa negara juga diundang dalam acara tersebut, di antaranya Amerika Serikat, Australia, dan Malaysia. "Yang hadir kan akhirnya cuma beberapa negara, dari Turki akhirnya hadir, Malaysia hadir, Singapura kalau nggak salah hadir. Rusia kita undang, Amerika kita undang, Australia juga kita undang. Tapi yang dari Rusia yang tadinya mau confirm tidak jadi hadir," jelasnya.
Wakil Ketua DPR RI itu menambahkan, tak ada yang aneh dari undangannya terhadap parlemen Rusia. Menegaskan kehadiran Mikhail Davydov dan Anzhelika Butaeva bersama Prabowo di Dubai dan Austria tak berkaitan dengan urusan kenegaraan ataupun Pemilu 2019.
"Biasa-biasa aja ya. Perkawanan-perkawanan itu kan biasa saja. Cuma kalau kali ini saya kira urusan privat, urusan biasa," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim