- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Soal Nasib AISA, Hengky Koestanto: Kami Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga!
Nasib buruk yang dialami produsen makanan ringan merek Taro, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), tak kunjung menemui akhir. Usai mendapat persetujuan kreditur untuk menempuh jalur damai terkait perkara PKPU yang menjeratnya, kini AISA harus berjibaku untuk mengantongi persetujuan pengurus perihal biaya dan honor kepengurusan.
Direktur Utama AISA, Hengky Koestanto, mengungkapkan bahwa secara finansial AISA masih mengalami kesulitan sehingga ia mengusahakan untuk mendapat keringanan dari para pengurus tentang biaya yang dibebankan kepada AISA.
"Dengan kondisi finansial AISA saat ini, kami seperti sudah jatuh, tertimpa tangga," imbuh Hengky secara tertulis, Jakarta, Selasa (11/06/2019).
Baca Juga: Alhamdulillah! Jalur Damai Ditempuh, AISA Lolos dari Jerat Pailit
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembicaraan awal dengan para pengurus, yaitu Anthony Hutapea dan Rizky Dwinanto, di mana keduanya meminta fee hingga 2,5% dari total utang atau sekitar Rp60 miliar.
Angka tersebut terbilang cukup wajar. Pasalnya, berdasarkan ketentuan Peraturan Menkumham, pembebanan biaya pengurus apabila jalur PKPU berakhir damai dapat dikenakan hingga 5,5%.
"Namun, kalau segitu kita tidak sanggup untuk membayar. Ganjalannya sampai sekarang masih di situ," sambungnya.
Baca Juga: AISA Lolos Dari Pailit, BEI Bilang Gini
Baca Juga: Empat Anak dan Cucu AISA Pailit, Bos BEI Bilang. . .
Mendukung pernyataan Hengy, Ketua Forum Investor Rotel AISA (Forsa), Deni Alfiano Amris, mengatakan bahwa jika tuntutannya mencapai 2,5% itu sama saja dengan pemerasan. Terlebih lagi, penyusutan nilai AISA usai laporan investigasi lapkeu EY beberapa waktu lalu turut membebani AISA secara finansial.
"Kalau minta 2,5% namanya itu pemerasan. 1% itu lebih masuk akal. Selama ini juga untuk PKPU lain 0,5%-1% suadah konsensus," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: