Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertanyakan Kader Gerindra Diduga Terlibat, Andi Arief: Itu Perintah Partai?

Pertanyakan Kader Gerindra Diduga Terlibat, Andi Arief: Itu Perintah Partai? Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3/2019). Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri menyerahkan Andi Arief ke BNN untuk menjalani masa rehabilitasi setelah dinyatakan bebas pada Selasa (5/3) terkait kasus penggunaan narkotika. ANTARA FOTO//wsj. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polisi menyatakan akan memeriksa eks anggota Tim Mawar, Letkol (Purn) Fauka Noor Farid. Nama Fauka mencuat setelah salah satu tersangka kerusuhan 21-22 Mei lalu berinisial M alias Kobra menyebut nama dia.

Baca Juga: Polisi Akan Periksa Anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid

Diseretnya nama Fauka, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, buka suara. Menurutnya, Gerindra harus melakukan pemeriksaan internal, mengingat Fauka merupakan Ketua Bidang Pendayagunaan Aparatur Partai Gerindra.

"Tadi saya ditanya soal kemungkinan keterlibatan Fauka dalam kerusuhan 21-22 Mei. Pertama, harus ada pemeriksaan internal yang pasti mekanismenya ada di partai. Jika tidak terbukti keterlibatan fauka, maka harus dibela," kata Andi Arief lewat akun Twitter-nya @AndiArief_, Rabu 12 Juni 2019.

Dijelaskan Andi, jika terbukti, harus diperiksa apakah ada keterkaitan dengan partai atau memang sikap individu. Lalu dijelaskan juga  motifnya.

"Jika terbukti harus diperiksa apakah memang ada keterkaitan dengan partai atau sikap individu. Harus dijelaskan motifnya baik ada keterlibatan atau sikap individu," katanya.

Andi memaparkan, jika terbukti, maka harus meminta maaf kepada partai koalisi dan rakyat. Sebab dinilai membahayakan demokrasi dan 02.

"Jika terbukti maka harus minta maaf pada partai-partai koalisi dan rakyat. Karena itu sungguh membahayakan demokrasi dan 02," katanya.

"Kesemuanya itu harus diperiksa dengan jujur dan adil," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: