Pihak Istana Kepresidenan membantah kabar soal adanya rencana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Baru NKRI. Pesan itu sebelumnya beredar di aplikasi percakapan, WhatsApp.
Dalam pesan tersebut, Ahok disebut bakal diangkat setelah sengketa Pilpres selesai dan MK menetapkan pemenang. Pelaksanaan pengangkatan itu bakal dilakukan pada bulan Juli 2019.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan, bahwa pesan yang beredar itu adalah kabar bohong alias hoax. Bahkan, sembari menertawakan informasi tersebut, Moeldoko mengatakan kabar itu adalah superhoax.
"Hoax itu, superhoax," ujar Moeldoko sambil menertawakan berita bohong itu di kantornya di Jakarta, Rabu 12 Juni 2019.
Belum diketahui asal usul penyebaran berita bohong tersebut. Namun, di awal pesan itu disebutkan nama Pengacara Todung Mulia Lubis yang saat ini menjadi Duta Besar RI untuk Norwegia.
Pemerintahan Joko Widodo saat ini diketahui memang sedang merencanakan pembangunan Ibu Kota baru Indonesia. Wilayah yang menjadi sasaran diantaranya adalah beberapa kota di Kalimantan.
Berikut pesan lengkap yang disebar di pesan aplikasi percakapan WhatsApp tersebut :
Pengacara Todung Mulia Lubis skrg jd Dubes utk Norwegia
Kabar berhembus dr Istana Negara bhw Basuki Tjahaya Purnama akan diangkat sbg Ketua Tim Percepatan Pembangunan Ibu Kota Baru NKRI,pelantikan akan dilakukan akhir July setelah sengketa pilpres usai & MK menetapkan pemenang...Sejujurnya saya bnr2 gembira mendengar info ini kr sjk merebak informasi mengenai pemindahan Ibu Kota saya berulang x mengatakan hanya Ahok yg pas mnjd pemimpinnya dlm pelaksanaan gagasan tsb...Bravo BTP,saya selalu mendukung & bangga terhadapmu,jasa2mu bagi Indonesia khususnya Jakarta adalah bukti nyata yg tk terbantahkan ?????????????????????????????????????????
(ren)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: