Curah hujan tinggi yang menerjang Sulawesi Tenggara mengakibatkan banjir di sejumlah titik wilayah kabupaten. Hingga kini dampak tersebut mengakibatkan ratusan hektare sawah dan lahan pertanian lain mengalami gagal panen.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman langsung bergerak cepat. Dalam kunjungannya ke Sulawesi Tenggara, Amran membawa bantuan total Rp12 miliar hasil sumbangan internal pegawai, mitra, dan anggaran program dari Kementan.
"Begitu kami mendengar bencana di Sulawesi Tenggara. Saya langsung minta seluruh jajaran di Kementan untuk bergerak cepat. Alhamdullilah dalam waktu yang singkat terkumpul uang sebanyak Rp12,5 miliar. Sementara kami baru bawa Rp4,2 miliar," ujar Mentan Amran, Kamis (12/6/2019).
Baca Juga: Pacu Ekspor Asal Jatim, Kementan Buka Akses Pasar dan Tumbuhkan Eksportir Baru
Menurut Amran, bantuan lain yang juga akan segera diberikan adalah bantuan benih padi, jagung, dan kedelai. Dia berharap seluruh bantuan ini mampu meringankan beban para petani dalam melakukan produksi.
"Khusus untuk Bulog, saya tidak mau dengar kalau di sini kehabisan beras. Saya sudah perintahkan agar mereka langsung kirim. Soal lapornya belakangan saja. Ini menyangkut pangan dan sandang untuk korban bencana," katanya.
Amran mengatakan, masyarakat yang berada di pengungsian juga tidak perlu khawatir dengan kekurangan beras. Sebab, pemerintah melalui Kementan sudah memastikan bahwa kebutuhan tersebut dalam kondisi aman.
"Tidak ada masalah karena kita memiliki stok 2,3 juta ton stok beras. Panen kita juga sangat bagus. Maka stok kita di gudang masih aman," katanya.
Seperti diketahui, dalam bencana ini Pemprov Sulawesi Tenggara langsung menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari ke depan. Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meminta bantuan pemerintah pusat untuk mengirimkan kebutuhan masyarakat.
"Kami mengapresiasi pak gubernur karena beliau bergerak cepat. Tentu kami harapkan semua ikut bahu-membahu membantu saudara-saudara di pengungsian. Insyaallah kami terus menerus menggalang bantuan," katanya.
Baca Juga: Empat Setengah Tahun Capaian Sektor Pertanian Versi Mentan
Pada kesempatan ini, Amran menyempatkan diri meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak gempa dan tsunami. Kementan bahkan sudah mendirikan posko yang tersebar di Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan. Posko ini didirikan untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi seluruh sektor pertanian.
"Kami juga sudah siapkan program asuransi untuk membantu dan meringankan kerugian petani selama bercocok tanam tahun ini," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: