PT Bima Sakti Pertiwi Tbk perusahaan yang bergerak di bidang real estate ini menargetkan laba bersih tahun ini akan senilai Rp23 miliar, sedangkan pendapatan usaha mencapai Rp84 miliar.
Pada 2018, laba bersih Bima Sakti Pertiwi senilai Rp318,58 miliar yang dikarenakan adanya penghasilan dari perubahan nilai wajar properti. Padahal pendapatan perseroan hanya Rp75,2 miilar yang terdiri segmen penyewaan ruang usaha sebesar Rp34,6 miliar, segmen pengelolaan gedung Rp40,6 miliiar.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan pun menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex). Dana tersebut akan melakukan pembelian lahan, penambahan dan perbaikan fasilitas gedung.
Baca Juga: Pemilik Mall Pekanbaru Jual Saham ke Publik, Harganya?
Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi, Christopher Sumasto menjelaskan bila nantinya dana sebesar 65% dari capex tersebut akan dimanfaatkan sebagai dana pengembangan dan perbaikan fasilitas gedung milik Perseroan yang sudah beruisa 15 tahun.
"Sisa dari dana IPO tersebut akan kami gunakan untuk menambah landbank seluas 1.200 meter persegi dan akan dikambangkan di masa mendatang," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bima Sakti Pertiwi, Leonardus Sutarman menyebutkan, Perseroan pun tengah merencanakan untuk membebaskan lahan seluas 8.000 meter persegi yang berada di samping Mal Pekanbaru, Riau.
"Kami juga akan membebaskan sekitar 4.000-5.000meter persegi lagi dari dana IPO ini," ujarnya.
Menurut Sutarman, saat ini tingkat okupansi Mal Pekanbaru mencapai 93 persen. "Ruang-ruang usaha yang kosong akan akan dimanfaatkan oleh Cinemaxx seluas 1.000 meter persegi dengan jumlah layar sebanyak 5 unit. Recurring income kami sekitar Rp70 miliar-Rp80 miliar per tahun dari penyewaan hotel dan ruang usaha," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: