Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bersilaturahmi dan berdiskusi santai tentang Visi Indonesia 2045 bersama hampir seratus anak muda dengan berbagai latar belakang dari seluruh penjuru Tanah Air di kediaman dinasnya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2019).
Bambang mengatakan, anak muda yang diajak berdiskusi memiliki rekam jejak positif dalam mengubah lingkungan mereka, baik melalui bisnis yang mereka dirikan, gerakan yang mereka inisiasi maupun perusahaan yang mereka pimpin.
"Saya ingin mendengar langsung ide, masukan, dan gagasan dari kalian, anak-anak muda berprestasi tentang pembangunan Indonesia ke depan, terutama menuju Indonesia di 2045, untuk memperkaya strategi pembangunan Indonesia sehingga negara ini maju dengan ide-ide visioner, inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," katanya.
Diskusi selama hampir dua jam tersebut berlangsung dua arah dan interaktif. Fokus utama dari diskusi adalah percepatan pembangunan manusia. Pada 2018, penduduk usia produktif di Indonesia mencapai 68,6% atau 181,3 juta jiwa.
Baca Juga: Indonesia-Ethiopia Jajaki Kerja Sama Pengembangan Bisnis Startup
Perubahan struktur penduduk ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan bonus demografi (demographic dividend), kondisi di mana penduduk usia produktif mendominasi piramida penduduk, yang dalam jangka menengah dan panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mengantarkan Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas.
"Bonus demografi ini akan diperoleh dengan prasyarat utama tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing," ujarnya.
Dalam acara tersebut, hadir beberapa nama besar dari kalangan anak muda, seperti Agung Bezharie (Warung Pintar), Agung Nugroho (Kudo), Alfatih Timur (KitaBisa), Alamanda Shantika (Binar Academy), Alfian Pamungkas (IDcloudhost), Angkie Yudistia (Thisable Enterprise), Asti Nur Afala Sahir (GetCrew.asia), Dyota Marsudi (VertexVentures), Esti Widya Putri (anggota DPR RI terpilih 2019-2024), Fajrin Rasyid (Bukalapak), Farid Aslam (Aruna), Ihsan Rahman (Infonesia), Pangeran Siahaan (Asumsi), Sally Giovanny (Batik Trusmi), Setyo Guritno (Inspigo), Taufan Garuda Putra (Amartha), dan sosok muda berprestasi lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, beberapa pemimpin bisnis senior, seperti Arsjad Rasjid (Presiden Direktur Indika Energy), Handry Santriago (CEO General Electric Indonesia), Noni Purnomo (Presiden Direktur Bluebirdgroup), dan Roy Kosasih (Presiden Direktur Honeywell Indonesia).
"Ke depan, saya akan mengajak anak muda untuk terlibat dalam inisiatif-inisiatif Kementerian PPN/Bappenas sehingga tercapai kerja sama yang sinergis, salah satunya melalui ajang forum pembangunan Indonesia Development Forum (IDF) 2019 pada Juli mendatang yang akan kami gelar untuk membahas masa depan ketenagakerjaan Indonesia," pungkasnya.
Sekadar informasi Visi Indonesia 2045 menjadi panduan mengenai arah pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas, yaitu 100 tahun Indonesia Merdeka, dilakukan melalui empat pilar utama, yaitu:
(1) Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menekankan pada percepatan pendidikan rakyat Indonesia secara merata, peningkatan peran kebudayaan dalam pembangunan, peningkatan sumbangan Iptek dalam pembangunan, peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat, serta reformasi ketenagakerjaan.
Baca Juga: Godok Pemindahan Ibu Kota, Bappenas Kumpulkan Pakar Tata Kota
(2) Pembangunan ekonomi berkelanjutan menekankan peningkatan investasi dan perdagangan luar negeri, percepatan industri dan pariwisata, pembangunan ekonomi maritim, pemantapan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, pemantapan ketahanan energi dan air, serta komitmen terhadap lingkungan hidup.
(3) Pemerataan pembangunan menekankan pada percepatan pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan, pemerataan pembangunan wilayah, serta pembangunan infrastruktur yang merata dan terintegrasi.
(4) Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan menekankan pada demokrasi substantif, reformasi kelembagaan dan birokrasi, penguatan sistem hukum nasional dan antikorupsi, politik luar negeri bebas aktif, serta penguatan ketahanan dan keamanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti