Penularan HIV/AIDS saat ini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah maupun pegiat HIV/AIDS. Penularan virus ini bukan saja menyasar di propinsi yang sudah maju, melainkan juga di desa-desa. Sumut saja menjadi peringkat ketujuh untuk penularan virus mematikan ini.
Aktivis (Media Watch) yang konsen di HIV/AIDS, Syaiful Harahap mengatakan, dari banyaknya penularan virus ini, ada beberapa aspek yang harus diketahui masyarakat. Salah satunya ketidaktahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS ini.
"Anda harus tahu, perjaka dan perawan saja bisa berisiko tertular virus ini. Yaitu dari jarum suntik narkoba secara bergantian. Bisa jadi diantara teman mereka sudah terjangkit virus HIV/AIDS tersebut, maka sangat beresiko tertular ke teman-teman yang lain," katanya pada pelatihan media dan CSO yang digelar Indonesia AIDS Coalition di Kualanamo, Deliserdang, Sumatera Utara, Senin (17/6/2019) sore.
Baca Juga: Terdeteksi Ada 200 Orang Penderita Baru HIV/AIDS, Mayoritas Laki-Laki
Penularan ini juga dapat terjadi pada ibu rumah tangga dan anaknya. Sebab, suami melakukan seks berisiko di luar.
"Ini juga sering terjadi, si suami 'jajan' di luar rumah, ternyata selingkuhannya sudah mengidap virus HIV/AIDS, akhirnya istri dan anaknyapun berisiko tertular," ujarnya.
Syaiful juga menjelaskan, penularan dari transfusi darah juga sangat berisiko. Tidak dapat diketahui darah tersebut steril atau tidaknya. Sehingga penting dilakukan pemeriksaan secara mendalam bagi orang yang ingin melakukan donor darah. Salah satunya dengan melakukan konseling kapan terakhir melakukan seks berisiko.
Baca Juga: Montblanc M Red Perang Lawan AIDS
"Bagi ibu hamil juga harus hati-hati, jadi saat wanita hamil jangan hanya wanita tersebut yang diperiksa oleh puskesmas atau pelayanan kesehatan, si suami juga harus diperiksa. Ini kenapa kita lakukan? karena anak adalah masa depan dan harus diselamatkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil