Perang dagang antara dua negara dnegan perekonomian terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat (AS) dan China naytanya tidak selalu memberi dampak buruk. Buktinya, emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini justru menangkap peluang besar dari peristiwa tersebut, dialah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Direktur Keuangan SRIL, Allan M. Severino, mengatakan bahwa perang dagang justru berdampak baik bagi pertumbuhan bisnis tekstil yang dijalankan SRIL hingga mencapai angka 65%.
Baca Juga: Perang Dagang, OJK Akui Pertumbuhan Kredit Bank ikut Memble
"Angka dari Amerika Serikat meningkat cukup tajam sebagai dampak dari trade war," imbuh Allan kepada media, Selasa (18/06/2019) kemarin.
Senada dengan Allan, Sekretaris SRIL, Welly Salam, juga mengakui bahwa selama perang dagang berlangsung, permintaan AS terhadap ekspor tekstil dari Indonesia mengalami peningkatan.
Baca Juga: Perang Dagang, AS Tetap Jadi Tujuan Penting Ekspor Indonesia
"Pertumbuhan penjualan ke pasar AS meningkat US$25 juta hingga US$30 juta (setara dengan Rp429 miliar)," terang Welly.
Welly menambahkan, perang dagang telah membuat AS mencari pasar alternatif di Asia Tenggara sebagai pengganti kekurangan pasokan produk dari China. Dan, Indonesia dinilai potensial untuk masuk ke dalam daftar pasar alternatif tersebut.
Baca Juga: Perang Dagang Bikin Bisnis Cuan, Emiten Ini Buktinya!
"Perang dagang memberikan peluang bagi Indonesia meningkatkan ekspor ke AS sebagai salah satu tujuan utama ekspor," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih