Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketimbang Ekspansi Luar Negeri, Tokopedia Lebih Pilih Inovasi

Ketimbang Ekspansi Luar Negeri, Tokopedia Lebih Pilih Inovasi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat perusahaan teknologi berbasis e-commerce lain mulai masuk ke pasar internasional, Tokopedia memilih untuk fokus di pasar domestik lebih dulu. Menurut bos Tokopedia, William Tanuwijaya, itu dilakukan untuk memenangkan pasar Indonesia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan akan menggunakan permodalan yang dimiliki untuk inovasi teknologi serta pemberdayaan terhadap 5,9 juta mitra penjual Tokopedia.

"Perkembangan global ekonomi tidak bisa meminta proteksi karena persaingan akan terjadi antarnegara dan modal kerjanya besar. Jadi, kami fokus di dalam negeri (dulu) untuk memenangkan pasar domestik," papar William ketika ditemui di menara Tokopedia, Rabu (19/6/2019).

Pria itu menambahkan, saat ini para mitra penjual Tokopedia masih harus bersaing dengan pedagang luar negeri yang masuk lewat marketplace asing di Indonesia. Sulit bagi mitra penjual mereka untuk bersaing di pasar internasional bila belum memenangkan pasar domestik, kata William.

Baca Juga: Transaksi Tembus Rp18 Triliun, Tokopedia Targetkan Pertumbuhan 2 Kali Lipat

Ia menjelaskan, "Untuk bisa ekspor, mereka (penjual) harus menang di pasar domestik dulu. Jangan sampai penjual di Indonesia kalah saing di negara sendiri karena fokusnya terbelah (antara ekspor dan berdagang di pasar domestik)."

Perbedaan skala produksi, harga produk, dan kualitas barang menjadi beberapa faktor yang memengaruhi persaingan penjual lokal dengan penjual dari negara lain di Indonesia.

"Injeksi modal (kami gunakan) untuk pemberdayaan (penjual) dan inovasi di Indonesia," ujar William kemudian.

Pemberdayaan yang dimaksud berbentuk pelatihan, sedangkan inovasi dibuat berbasis data dan teknologi. Salah satu contoh inovasi itu, gudang berbasis teknologi artificial intelligence (AI) bernama TokoCabang. Pergudangan pintar itu telah tersedia di tiga kota, Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Baca Juga: Ajegile! Transaksi Bulanan Tokopedia Tembus... Triliun!

William bilang, "TokoCabang lebih dulu roll out di beberapa kota untuk dipelajari data dan feedback, setelah itu kami akan kembangkan secara nasional dan dilakukan dengan cepat."

Mitra penjual di luar Pulau Jawa dapat menyimpan dagangan mereka di tiga kota tersebut tanpa harus membangun gudang sendiri. Selain efisiensi biaya untuk penjual, ongkos kirim untuk pembeli pun akan berkurang. Pengiriman barang juga dapat dilakukan pada hari yang sama.

Saat ini, Tokopedia telah tersedia di 97% kecamatan di Indonesia. Perusahaan yang hampir berusia 10 tahun itu memiliki total transaksi bulanan yang melampaui Rp18 triliun. Baru-baru ini, Tokopedia baru saja mengakuisisi startup direktori pernikahan, BrideStory.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: