Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertengahan Juni, Dana Asing yang Masuk RI Capai Rp120,4 Triliun

Pertengahan Juni, Dana Asing yang Masuk RI Capai Rp120,4 Triliun Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto (kanan) dan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (kiri) memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat Dewan Gubernur memutuskan untuk kembali menahan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan di level 6,00 persen. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan aliran dana asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia hingga 19 Juni telah mencapai Rp120,4 triliun (ytd). Dana tersebut masuk melalui berbagai instrumen yang ada di pasar keuangan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, aliran modal asing yang masuk tersebut merupakan cerminan dari masih tingginya kepercayaan investor terhadap pasar Indonesia.

“Aliran dana asing ytd adalah Rp120,4 triliun rupiah," kata Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Baca Juga: BI Waspadai Dampak Perang Dagang ke Defisit Transaksi Berjalan

Secara rinci, Perry menjelaskan, aliran modal yang masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) serta Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp69,1 triliun. Kemudiam yang masuk melalui instrumen pasar saham sebesar Rp57,5 triliun. Sisanya, kata Perry, masuk melalui Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Dirinya berharap, kepercayaan investor masih akan terus terjaga dan meningkat serta dapat menjaga stabilitas perekonomian nasional. Hal tersebut juga tercermin dari peningkatan sovereign rating Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P) Indonesia.

"Secara keseluruhan sejalan dengan yang disampaikan bahwa persepsi positif terhadap ekonomi indonesia dan daya tarik investasi Indonesia menarik inflow ke Indonesia dalam bentuk portofolio terus berlanjut," tutup Perry.

Baca Juga: S&P Tingkatkan Peringkat Kredit Indonesia Jadi BBB, Ini Alasannya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: