Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Sisi Tak Enak Jadi Miliarder, Bos BMW Ungkap Hal Itu

Ada Sisi Tak Enak Jadi Miliarder, Bos BMW Ungkap Hal Itu Kredit Foto: Alux.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjadi seorang miliarder bukan hanya sekadar memiliki uang banyak dan hidup enak. Banyak orang yang tak mengetahui sisi tak enaknya dari menjadi seorang miliarder.

Bos BMW, Susanne Klatten dan Stefan Quandt, miliarder asal Jerman itu mengatakan, uang yang mereka miliki kerap menjadi beban tersendiri bagi mereka. Oleh karena itu, kekayaan yang diwariskan Sang Ayah, Herbert Quandt, harus selalu mereka jaga.

Mengutip dari Bloomberg, Klatten mengungkapkan, "Banyak yang percaya bahwa kita hanya duduk-duduk di kapal yacht di laut Mediterania. Peran sebagai penjaga kekayaan juga memiliki sisi personal yang tidak begitu menyenangkan."

Baca Juga: Saudara Bos BMW Jadi Wanita Terkaya Sejagat Raya

Stefan memberikan contoh salah satu beban yang membuat menjadi miliarder tak enak, yakni perkara tenaga kerja di Jerman.

"Bagi kami berdua, tentunya bukan uang yang mendorong kami. Di atas segalanya, yaitu pertanggunjawaban untuk menjaga pekerjaan di Jerman," ujar Stefan.

Miliarder bersaudara itu menyebut merasa cocok dengan jabatan mereka di dewan direksi BMW, akan tetapi mereka sempat kesulitan karena menjabat posisi penting itu di usia muda.

Baca Juga: Bos BMW Berambisi Buka Pabrik Kedua di Negeri Paman Sam

"Potensi kami tumbuh dari peran sebagai pewaris dan mengembangkannya. Kami bekerja keras untuk itu tiap harinya," ujar Klatten.

Susanne Klatten memilliki 19,2 persen saham di BMW, sementara Stefan memegang 23,7 persen saham. Menurut Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Susanne sebesar US$18,8 miliar atau Rp265,3 triliun. Sementara, Stefan Quandt memiliki kekayaan US$15,7 miliar atau sekitar Rp221,5 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: