Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Cara Sang Ibu Didik Dua Putrinya yang Kini Jadi Wanita Terkaya di Amerika

Begini Cara Sang Ibu Didik Dua Putrinya yang Kini Jadi Wanita Terkaya di Amerika Kredit Foto: Independent
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keberhasilan seorang anak tentu menjadi keinginan bagi setiap orang tua. Itu pula yang menjadi harapan Esther Wojcicki saat dulu membesarkan kedua putrinya, Susan Wojcicki dan Anne Wojcicki.

Esther tak pernah berharap setinggi hasilnya saat ini, yang mana kedua putrinya tersebut kini berhasil menjadi wanita terkaya di Amerika Serikat (AS). Susan menjabat sebagai CEO YouTube, dan Anne merupaka co-founder perusahaan tes DNA 23andMe.

Mantan istri dari salah satu pendiri Google, Stanley Wojcicki mengaku, jabatan mantan suaminya itu tak menjadi salah satu faktor predikat serta kekayaan kedua putrinya.

Baca Juga: Ada Sosok Ibu Mulia, di Balik Miliarder Dunia

Ia mengatakan, didikan orang tualah yang begitu berpengaruh dalam sebuah keberhasilan. Oleh karena itu, ia pun berbagi cara dan pandangannya dalam mengasuh anak di buku How To Raise Successful People.

Bukan metode ‘tiger mom’ atau ibu yang galak yang ia gunakan untuk mendidik putri-putrinya. Ia menganggap cara itu tidak membangkitkan minat dan kemandirian.

"Kunci dari kebahagiaan adalah perasaan berdaya atas kehidupanmu sendiri dan aku pikir orang-orang berpikir mereka tidak memiliki itu. Mereka merasa dikontrol oleh keluarga mereka dan mereka melakukan hal-hal yang mereka sebenarnya tidak ingin lakukan untuk membuat orang lain bahagia," katanya seperti dilansir dari Dailymail.

Esther merupakan sosok yang dikenal jenaka. Dalam mendidik putrinya, ia melakukan pendekatan yang lebih santai selayaknya seekor ibu panda.

Baca Juga: Bikin Haru, Begini Kisah Pengusaha Kue Pengidap Leukimia, Hatinya Mulia!

Ia mengaku sering 'lepas tangan' dalam mengurus anak, misalnya dengan membiarkan mereka ke sekolah sendiri, mengatur uang jajan, hingga berusaha untuk tidak berkomentar atau mengomel, termasuk ketika salah satu anaknya pernah ingin jadi pengasuh anak.

Cara mengasuh ini dikenal dengan ‘Panda Parenting’. Filosofinya, panda merupakan hewan yang tidak banyak gerak, bukan berarti para ibu diminta untuk tidak melakukan apa-apa.

Baca Juga: Kisah Sukses Si Buruh Pabrik 3,6 Miliar Dolar AS

"Ibu pands bukan pemalas. Apa yang mereka lakukan adalah memberi anak-anak struktur untuk membiarkan mereka bebas. Dari pada selalu mengintervensi, kamu hanya membantu mereka ketika dibutuhkan," kata Esther.

Menurutnya, penting untuk menghargai ide dan pilihan anak. Ia pun mengaku jika prioritas utamanya sebagai sebagai orang tua adalah membantu anak-anak belajar sebanyak dan sedini mungkin. Untuk hal ini, Esther dan mantan suaminya sering turun tangan sendiri, misalnya mengajak anak menanam setiap akhir pekan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: