Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hary Tanoe dan Kang Emil Tekankan Persatuan Usai Putusan MK

Hary Tanoe dan Kang Emil Tekankan Persatuan Usai Putusan MK Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT), mengucapkan selamat kepada Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2019–2024. Ucapan tersebut disampaikan HT melalui akun media sosial miliknya.

“Selamat atas kemenangan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019–2024 Bapak Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin,” tulis Hary di akun Instagram-nya, @hary.tanoesoedibjo.

Lewat unggahan tersebut, Hary juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama membangun negeri ini. Tak ada lagi 01 dan 02, yang ada hanyalah 03, yaitu persatuan Indonesia. 

Baca Juga: Angela Tanoesoedibjo: Putri Mahkota Hary Tanoe, Calon Menteri Jokowi

“Mari kita semua anak bangsa bersatu padu, bersinergi, bergandengan tangan, saling mengisi untuk memajukan bangsa dan negara yang kita cintai,” kata Hary.

Ajakan persatuan bagi anak bangsa juga disuarakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Emil––sapaan akrab Ridwan Kamil––berharap, dengan adanya rekonsiliasi, seluruh warga Jabar khususnya dapat kembali bersatu dan kembali fokus bekerja untuk membangun bangsa dan negara. Menurut Emil, putusan MK merupakan babak akhir dari kontestasi demokrasi. 

"MK sudah memutuskan dengan dalil-dalilnya, tidak ada upaya lain karena ini sudah final. Pak Jokowi menerima, Pak Prabowo menghormati, tinggal di bawahnya sama, mengikuti penghormatan putusan MK," ungkap Emil di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, kemarin.

Baca Juga: Kalau Ketemu Jokowi, Prabowo Jangan Sampai. . ., PAN: Malu Lah!

Menurut Emil, wajar jika pendukung Jokowi bahagia dan pendukung Prabowo kecewa. Meski begitu, kata Emil, perasaan itu tidak boleh berlangsung lama. Emil menegaskan, masyarakat penting untuk menyadari bahwa pilpres merupakan ajang pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali. Oleh karena itu, setelah MK memberikan putusannya, istilah negatif yang ditujukan kubu masing-masing pun harus dihilangkan.

"Tidak ada lagi 01 dan 02 dalam diskusi kita, cebong-kampret di medsos, lupakan, harus move on. Kalau berlama-lama, negeri ini gak akan maju. Kita sudah punya syarat menjadi calon negara adidaya. Kuncinya, tidak akan berhasil kalau tidak kompak," papar Emil.

Meski begitu, Emil menambahkan, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo juga sangat penting karena bisa menjadi momentum yang baik dan berpengaruh hingga daerah-daerah. 

"Saya kira tidak sesederhana itu (rekonsiliasi) karena rekonsiliasi harus ada dari pusat. Bawahnya gak ada apa-apa. Setiap silaturahmi penting. Jadi, saya doakan kita benar-benar tidak bahas pilpres pascaputusan MK," tandas Emil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: