Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sawit Bukan Penyebab Deforestasi di Indonesia

Sawit Bukan Penyebab Deforestasi di Indonesia Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam truk di Perkebunan sawit di Mesuji raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (9/6/2019). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) meyakini, bahwa harga kelapa sawit pada tahun ini masih menghadapi berbagai tekanan terutama dampak dari perang dagang AS—China. | Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Yanto Santosa menjelaskan bahwa kelapa sawit bukanlah penyebab langsung deforestasi di Indonesia.

Berpedoman pada sejarah degradasi lahan di Indonesia, Yanto mengungkapkan, konversi lahan perkebunan kelapa sawit bermula dari penanaman kelapa sawit pada lahan yang terlebih dahulu terdegradasi akibat kegiatan penebangan ataupun kebakaran hutan.

"Kegiatan konversi lahan demi kepentingan ekonomi dan keamanan pangan merupakan hal yang lumrah, terutama pada negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia," kata Yanto dalam seminar sawit berkelanjutan di Oslo Swedia akhir pekan lalu sebagaiman tertulis dalam rilis yang diterima, Senin (1/7/2019).

Bermula dari kesuksesan program transmigrasi, kata Yanto, konversi hutan mendorong peralihan fungsi hutan tropis menjadi lahan-lahan untuk tanaman pangan seperti padi.

Baca Juga: Norwegia Tidak Tolak Minyak Sawit Indonesia

"Pada 1980an, pemerintah mendorong pelaku usaha kelapa sawit dan industri kayu untuk meningkatkan produktivitas lahan hutan terdegradasi," kata Yanto.

Dalam seminar di Oslo tersebut, hadir juga Duta Besar RI di Norwegia dan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesian (Gapki) Joko Supriyono. 

Puncak deforestasi terjadi pada periode 1950-1985 dan 1985-2000, yaitu sebesar 42 juta hektare dan 16 juta hektare, sedangkan ekspansi lahan untuk kelapa sawit hanya 1 juta hektare dan 3 juta hektare dalam periode yang sama. 

Fakta menarik lainnya, konversi lahan perkebunan kelapa sawit hingga 2010 yaitu sekitar 8 juta hektare, 5,5 juta hektare di antaranya berasal dari konversi lahan pertanian dan lahan terlantar. Sementara 2,6 juta hektare merupakan hasil dari konversi hutan produksi.

Baca Juga: Di Hadapan Milenial, Gapki Pamer Keunggulan Sawit Indonesia

"Bukti sejarah lainnya yang menunjukkan bahwa kelapa sawit bukan penyebab langsung deforestasi di Indonesia yaitu awal pendirian perkebunan di Sumatera Utara pada 1863. Komoditas pertama yang ditanam saat itu adalah tembakau bukan kelapa sawit, yang pada saat itu merupakan komoditas perdagangan utama di pasar Eropa," ungkap Yanto.

Perkebunan kelapa sawit bukanlah penyebab langsung deforestasi, bahkan konversi lahan kelapa sawit dapat dikategorikan sebagai penghijauan kembali atau rehabilitasi lahan yang semula telah terdegradasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: