Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengakui ada dua permintaan dari kader partainya terkait pilihan berkoalisi dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, atau terus menjadi oposisi di luar pemerintahan.
Ia menegaskan partainya akan menampung aspirasi para kadernya di daerah terkait permintaan koalisi dengan Presiden terpilih Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Per hari ini ada yang mau minta di oposisi saja atau di luar (pemerintahan), ada yang mau seperti yang sekarang, ada juga berpendapat bagus juga kalau bersama-sama," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Baca Juga: Periode Kedua, Jokowi Ogah Pakai Tim...
Lanjutnya, ia juga mengatakan keputusan arah politik partai akan ditentukan pada 10 Juli, setelah 40 hari meninggalnya isteri Ketua Umum Parta Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono.
Baca Juga: Jika Demokrat Gabung, Koalisi Parpol Jokowi Bisa Retak?
Tambahnya, rencana itu akan dibahas dalam sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Menurutnya, partai pimpinan SBY mengusung konsep penyeimbang.
"Yang sudah baik kami dukung, yang belum baik kami kritisi," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan partainya menawarkan 14 program prioritas kepada Jokowi. "Jika Jokowi berkenan dengan 14 program itu tentu menarik didiskusikan karena menjadi selaras dengan tujuan partai," katanya.
Namun, meski demikian, dengan berkoalisi atau tidak bergabung dalam pemerintahan, program tersebut akan tetap dijalankan salah satunya melalui parlemen dan pemerintah kabupaten/kota.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil