Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Pupuk Subsidi 3 Bulan ke Depan Dipastikan Aman

Stok Pupuk Subsidi 3 Bulan ke Depan Dipastikan Aman Pekerja menata stok pupuk NPK bersubsidi saat monitoring penyaluran stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Petrokimia Gresik, Pakisaji, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/12/2018). Pupuk Indonesia mengamankan realokasi pupuk bersubsidi terkait peningkatan kebutuhan pupuk di musim tanam akhir tahun 2018 terutama jenis NPK dan Urea. | Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada industri pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama seluruh anak usahanya memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di 34 provinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.

Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, per 1 Juli 2019, stok pupuk bersubsidi di lini III (gudang kabupaten/kota) dan lini IV (kios) mencapai 1.302.493 ton. Jumlah ini terdiri dari 496.466 ton urea, 386.720 ton NPK, 142.987 ton SP-36, 132.853 ton ZA, dan 143.467 ton organik.

Dia melanjutkan bahwa perseroan berkomitmen menjalankan tugas yang diberikan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan).

Baca Juga: Pupuk Hayati Dinosaurus Gunakan Mikroba Baik untuk Jaga Kesuburan Tanah

"Pupuk bersubsidi yang kami salurkan jumlahnya sudah ditentukan oleh Kementan, begitu pula dengan alokasi per daerah dan per jenis pupuknya," jelas Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Selain itu, sepanjang semester I 2019 Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 4.585.033 ton, melampaui target alokasi sebesar 4.534.164. Wijaya pun mengapresiasi peran para distributor dan kios resmi selaku garda terdepan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

"Distributor dan kios adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi agar bisa sampai ke tangan petani yang berhak sesuai dengan mekanisme yang ada, yaitu melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK)," jelas dia.

Dalam menjalankan penugasan tersebut, Pupuk Indonesia Group menerapkan prinsip enam tepat, yakni tepat harga, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat jumlah.

Baca Juga: Bos Pupuk Indonesia Digarap KPK

Tak hanya itu, lanjut Wijaya, dalam memastikan kelancaran distribusi, Pupuk Indonesia Group pun menunjang fasilitas distribusi dengan 19 kapal laut, empat pelabuhan, dan 6.288 unit truk angkut.

"Hal itu sebagai upaya kami menjamin petani dapat dengan mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi. Kami pun senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan terutama bagi para petani," pungkas Wijaya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: