Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) berharap adanya terobosan baru dalam menekan defisit BPJS Kesehatan yang makin membengkak tiap tahunnya. Oleh sebab itu, JK meminta BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) dapat membantu defisit BPJS Kesehatan yang terjadi.
"Pada kenyataannya kedua BPJS ini, satu BPJS TK yang mempunyai dana yang cukup besar, sangat besar malah tapi BPJS Kesehatan defisit terus menerus. Jadi perlu ada kerja sama yang baik dan mendukung kesejahteraaan," ujar JK di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Baca Juga: BPJS Kesehatan Siapkan Penghargaan Bagi Fasilitas Kesehatan Terbaik
Melalui kerja sama tersebut, ia berharap defisit BPJS Kesehatan yang menjadi beban negara dapat berkurang. Pasalnya pemerintah sendiri mempunyai batas kemampuan dalam menambal defisit tersebut.
Untuk diketahui defisit BPJS Kesehatan diperkirakan sekitar Rp10 triliun pada tahun ini. Agar menutupi hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan dana hingga Rp6,2 triliun. Sementara dari hasil audit BPKP, gagal bayar atau defisit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan hingga 31 Desember 2018 sebesar Rp9,1 triliun.
"Kalau bebannya ke pemerintah tentu ada batasnya kemampuan pemerintah. Dua-duanya memberikan kesejahteraan, walaupun saya tahu BPJS TK mempunyai tanggung jawab jangka panjang, sedangkan BPJS Kesehatan hanya pada orang sakit," ungkapnya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Jamin Peserta JKN-KIS Terlayani Selama Mudik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh