Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Percepat Munas, 'Kebelet' Ganti Megawati?

PDIP Percepat Munas, 'Kebelet' Ganti Megawati? Presiden ke-5 Megawati Soekarno Puteri berpidato sebagai perwakilan keluarga saat peringatan haul Presiden Soekarno Ke-48 di Blitar, Jawa Timur, Kamis (20/6). Peringatan wafatnya (Haul) Presiden Soekarno sekaligus kenduri tumpeng massal tersebut dihadiri sejumlah menteri dari PDIP dan PKB, Pasangan Cagub Jatim nomor urut dua Saifullah Yusuf-Puti Guntur, serta sejumlah Ulama NU dan para tokoh lintas agama. | Kredit Foto: Antara/Irfan Anshori
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempercepat Kongres menjadi bulan Agustus 2019. Padahal seharusnya melaksanakan musyawarah nasional (munas) di awal 2020.

Wakil Sekretaris Jendral PDIP, Eriko Sotarduga, mengatakan percepatan munas dilakukan agar partai siap menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti. Hal itu juga dilakukan agar partai memiliki waktu untuk mempersiapkan kader-kader terbaik.

Apalagi, lanjutnya, memilih calon khususnya dalam pilkada membutuhkan waktu. "Itu seperti apa, kemudian apa yang mau dicapai di sana, lalu setiap daerah punya keunggulannya sendiri. Mungkin di satu daerah kita harus fokus pada kelautannya, mungkin di satu daerah kita harus fokus pada pertaniannya," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Ia menambahkan, mencari calon yang memadai atau yang mendekati sempurna, tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Partai perlu menyosialisasikan calon tersebut kalaupun sudah didapati dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca Juga: PDIP Ogah Tiru Cak Imin

Selain itu, PDIP juga melihat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang. Partai harus segera menyelaraskan legislatif dengan pemerintahan yang baru nanti.

"Ini harus seiring sejalan. Tidak bisa kalau tidak dikawal di legislatif. Tidak bisa hanya soal di eksekutif saja. Kalau tidak siap, partai gimana," imbuhnya.

Tak hanya PDIP, percepatan munas juga tampaknya akan segera diikuti oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang seharusnya September menjadi Agustus 2019. Dorongan serupa juga terjadi Golkar yang meminta munas dimajukan pada Agustus atau September dari jadwal semula di Desember.

Eriko menyebut langkah percepatan yang kemungkinan dilakuka partai-partai tersebut bukanlah hal yang buruk. Dia mengatakan, percepatan dapat membantu partai untuk melakukan persiapan lebih baik dalam pilkada.

Dengan mempercepat struktur di partai, tentu sebagai partai koalisi, akan mempermudah pekerjaan pemerintahan ke depan. Menurutnya, ini menjadi hal yang spesial bagi Presiden Jokowi.

"Memang kami merasa, kalau teman-teman, saudara kami (parpol koalisi) mengikuti langkah kami untuk lebih cepat. Itu sangat baik. Artinya, semua sudah siap dan istimewa bagi Pak Presiden. Semua partai sudah siap untuk kawal beliau untuk periode kedua ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: