Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Bisnis Waralaba Go Global, Begini Caranya

Ingin Bisnis Waralaba Go Global, Begini Caranya Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memiliki bisnis waralaba yang berkembang pesat menjadi impian semua orang. Apa lagi kalau mampu menembus pasar global. Tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga di luar negeri, membuat brand semakin dikenal dan menguntungkan.

Bagaimana membawa bisnis waralaba hingga go global menjadi pembahasan menarik pada sesi taklshow hari kedua, dalam ajang International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019, yang digelar di Jakarta Convention Center (5-7/7/2019).

Baca Juga: Muantap! Industri Waralaba Indonesia Tumbuh 10%

Albert Kong, salah satu pelaku waralaba yang telah sukses di berbagai negara menjadi nara sumber dengan bahasan Going International – Important Knowledge.

Menurut Kong, pelaku waralaba yang ingin mengembangkan usaha ke pasar di luar Indonesi perlu memperhatikan beberapa faktor. Pertama, pastikan bahwa usaha tersebut sudah berjalan dengan cukup baik di Indonesia (sound and solid).

Kedua, siapkan sumber daya manusia yang akan fokus mengurusi bisnis di luar negeri tersebut (resources). Ketiga, cari calon franchisee yang tepat (partner).

Kong juga mengatakan, membuka cabang di luar negeri akan mendorong pertumbuhan bisnis dengan cepat. Selain itu, franchisor dituntut untuk meningkatkan semua aspek bisnis untuk memenuhi standar di negara tujuan. Rekam jejak bisnis franchisor di Indonesia ikut menentukan berhasil atau tidaknya ekspansi bisnis waralaba di pasar global.

Ketua Umum AFI, Andrew Nugroho, menambahkan, pebisnis waralaba harus memiliki manajemen yang baik. Menurutnya ada beberapa indikator yang bisa digunakan oleh calon franchise untuk menentukan waralaba pilihan.

Dari sisi kualitas, pastikan bahwa franchisor memiliki tim quality control yang membantu franchisee memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan standar yang dimiliki oleh franchisor. Dari sisi keuangan, pastikan franchisor memiliki tim akuntansi yang baik.

Sementara dari sisi legalitas, pastikan bahwa franchisor memiliki badan usaha resmi semisal PT atau CV. Aspek legalitas ini juga penting terkait dengan lisensi karena sebuah waralaba sudah pasti mencakup lisensi tetapi lisensi belum tentu waralaba. Lisensi adalah persoalan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dimilili oleh lisensor.

“Lisensi tidak hanya menyangkut merek atau brand tetapi bisa juga lisensi teknologi, hak paten, perangkat lunak, dan lain-lain,” jelas Andrew.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Susanti Widjaya, mengatakan, lisensi di Indonesia harus lebih diberdayakan dan dikembangkan karena Indonesia kaya dengan inovasi dan kreativitas. Kehadiran ASENSI sebagai wadah organisasi pertama di Indonesia diharapan akan memberdayakan lisensi, khususnya di sektor produk dan jasa di Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: