Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Membaik, Industri Waralaba Targetkan Pertumbuhan 10%

Ekonomi Membaik, Industri Waralaba Targetkan Pertumbuhan 10% Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri waralaba Indonesia ditargetkan bisa tumbuh sebesar 10 % baik dari sisi transaksi maupun jumlah gerai pewaralaba. Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Andrew Nugroho mengatakan kondisi ekonomi yang diperkirakan akan terus membaik menjadi faktor pendukung pertumbuhan industri waralaba.

Optimisme tersebut didukung laporan  International Franchise Association (IFA) dengan judul Franchise Business Economic Outlook. Laporan tersebut menyatakan stabilitas ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan belanja konsumen menunjukkan sinyal positif. Laporan terbaru IFA menargetkan franchise di seluruh dunia tumbuh sekitar 2,6%.

Baca Juga: Ingin Bisnis Waralaba Go Global, Begini Caranya

International Monetary Fund juga memberikan laporan positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski secara global IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya berkisar 3,7%, beberapa negara termasuk Indonesia diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

“Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku waralaba asing untuk membuka bisnis di Indonesia,” kata Andrew di sela-sela acara pembukaan pameran dan konferensi waralaba, International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2019 di Jakarta (5/7/2019).

Ketertarikan waralaba asing untuk masuk ke Indonesia terlihat dari kerjasama yang telah dilakukan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dengan Korea Franchise Association (KFA). Sebanyak 10 perusahaan waralaba Korea ikut meramaikan IFRA 2019.

Baca Juga: Muantap! Industri Waralaba Indonesia Tumbuh 10%

“Kami berharap kerjasama ini juga akan membuka peluang pewaralaba Indonesia untuk membuka franchise di Korea,”tambahnya. Selain Korea beberapa negara lain yang ikut berpartisipasi pada IFRA 2019 adalah Filipina, Hong Kong, dan Singapura.

Andrew menambahkan dari sisi produk, sektor makanan dan minuman masih mendominasi industri waralaba. Ia menyatakan peluang bisnis di sektor makanan dan minuman masih sangat besar. Masih banyak wilayah di Indonesia yang bisa dijangkau untuk mengembangkan bisnis waralaba. Pertumbuhan ekonomi dan perbaikan infrastruktur ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan ini.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pameran IFRA  menghadirkan berbagai peluang usaha waralaba dari berbagai sektor seperti seperti otomotif, makanan dan minuman, kesehatan, pendidikan dan pelatihan, fintech, hotel, farmasi, properti, laundry, dan lain-lain. Pameran ini diikuti oleh sekitar 180 perusahaan dengan lebih dari 365 brands. Selain peserta dari Indonesia, gelaran IFRA tahun ini juga diikuti oleh para peserta dari luar negeri seperti dari Filipina, Korea, Hong Kong, dan Singapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: