Pasar Film Nasional Masih Terkendala Jumlah Layar, Solusinya?
Industri perfilman Tanah Air masih terkendala dengan ketersediaan layar. Apalagi, jika dibandingkan dengan sejumlah negara global, seperti Amerika dan China.
Menurut data yang dibeberkan oleh CEO Visinema, Angga Dwimas Sasongko kepada Warta Ekonomi (9/7/2019), Indonesia memiliki layar per kapita 0,4 layar per 100 ribu orang; Amerika 14 layar per 100 ribu orang; dan China dengan 1,8 layar per 100 ribu orang.
Baca Juga: Baru Luncurkan Trailer, Film Bumi Manusia Jadi Trending di Youtube
"Kalau dilihat dari revenue box office 2018 Indonesia, (itu) totalnya US$392 juta, hampir Rp6-7 triliunan. Masih di early stage, kalau dibandingkan dengan Malaysia dengan 15% penduduk dari kita, box office revenue-nya sudah US$300 juta," jelas Angga saat ditemui di bilangan Thamrin, Jakarta.
Ia pun menilai penambahan layar bioskop bisa membantu meningkatkan pendapatan box office Indonesia. Selain itu, menarik agar pembuat film global memproduksi karya di Indonesia juga bisa jadi pendorong majunya industri perfilman Tanah Air.
"Itu bisa membantu kita menambah sumber daya manusia mumpuni di industri perfilman. Jadi, ketika mereka bikin film sendiri, filmnya jauh lebih baik," imbuh Angga.
Baca Juga: Kenapa Film Avengers Sangat Populer di Dunia?
Lebih lanjut, walaupun jumlah layar di Indonesia masih terbatas, penjualan tiket bioskop dalam empat tahun terakhir terus bertumbuh. Pada 2018, pertumbuhannya berada di kisaran 20%-25%.
Kehadiran platform digital pun menjadi satu pelengkap bagi pembuat film Indonesia untuk menyuplai karya mereka ke pasar dunia maya. Membuat mereka memiliki kesempatan untuk menciptakan konten yang semakin baik meskipun box office masih menjadi ladang utama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: