Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TKN Bocorkan Program Kerja Jokowi Lima Tahun Mendatang

TKN Bocorkan Program Kerja Jokowi Lima Tahun Mendatang Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden terpilih Jokowi malam ini akan menyampaikan pidato di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor. Dalam pidatonya nanti, Jokowi akan menyampaikan program kerjanya lima tahun ke depan.

Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Lukman Edy mengatakan, pidato Jokowi kali ini akan berbeda dengan pidato serupa yang juga disampaikan di SICC saat kampanye lalu. Saat itu, pidato yang disampaikan lebih banyak soal visi misi sebagai calon presiden yang diserahkan kepada KPU.

"Nah, hari ini akan lebih implementatif menyampaikan hal yang lebih jelas soal apa yang akan beliau kerjakan. Saat pidato sebelumnya beliau menyampaikan visi misi, hari ini akan menyentuh program-program kegiatan yang memancarkan optimisme kepada bangsa Indonesia," ujar Lukman Edy ditemui di arena SICC, Minggu (14/7/2019).

Baca Juga: Malam Ini, Jokowi Akan Sampaikan Pidato Kebangsaan di Bogor

Politikus PKB ini menilai, selain secara substansi, pidato Jokowi pada malam ini juga memiliki makna simbolik bahwa Indonesia telah merampungkan konsolidasi demokrasi Pemilu 2019 dengan sangat baik, bermartabat, dan menggambarkan peradaban demokrasi ala Indoensia yang tidak bisa disamakan dengan demokrasi ala Barat atau Timur Tengah.

"Demokrasi ala Indonesia yang begitu indah, begitu dramatik, serta mengharukan. Saya dapat informasi soal pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo di MRT, beliau berdua jalan bareng di MRT, dan diakhiri makan siang di FX Senayan, ini tidak pernah dicontohkan oleh negara-negara lain. Mungkin ini lebih bermartabat dari konsolidasi demokrasi di Barat," tutur mantan menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) ini.

Baca Juga: PAN: Kemana Arah Pertemuan Prabowo-Jokowi?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: