Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pak Jokowi, Jangan Ajak yang Kalah Masuk Istana

Pak Jokowi, Jangan Ajak yang Kalah Masuk Istana Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, menyarankan kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk tidka menjadikan kader partai pendukung Prabowo-Sandiaga masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Menurutnya, jika ada politisi dari kubu oposisi yang masuk ke dalam kabinet, maka akan menimbulkan rekam jejak yang buruk bagi Jokowi.

"Untuk periode kedua, Pak @jokowi mestinya bisa lebih percaya diri dalam membentuk kabinet. Tidak perlulah beliau memberi kesan hendak mengajak parpol yang kalah pilpres untuk masuk ke dalam pemerintah. Hal itu bukan hanya tidak baik bagi negeri ini, tapi juga tidak bagus untuk legacy Jokowi sendiri," cuitnya seperti yang dikutip, WE Online, Jumat (26/7/2019).

Baca Juga: Sore Ini, Jokowi Bubarkan TKN

Baca Juga: Tak Punya Kendaraan, Alasan Sandi Tolak Kursi Menteri?

Lanjutnya, prinsip gotong royong yang dianut Indonesia bukan berarti berada di dalam perspektif demokrasi yang sama.

"Perspektif gotong-royong dalam membangun bangsa tidak harus diartikan sebagai kerja bersama dalam gerbong atau koalisi politik yang sama. Bekerja bersama dalam gerbong politik masing-masing serta dalam posisi dan peran yg berbeda-beda saya kira lebih sehat bagi demokrasi kita," jelasnya.

Diketahui, Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (23/6). Tak hanya itu, Prabowo juga sempat mengunjungi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Teuku Umar, Rabu (24/7).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: