Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Batubara Loyo, Pendapatan Indika Energy Ikut Merosot

Harga Batubara Loyo, Pendapatan Indika Energy Ikut Merosot Kredit Foto: Indika Energy
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan pendapatan sebesar US$1.380,4 juta turun 4,6% dibanding US$1.447,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid, mengatakan bahwa faktor utama dikarenakan menurunnya pendapatan PT Kideco Jaya Agung (Kideco), yaitu sebesar US$810 juta di enam bulan pertama tahun 2019 dibanding US$ 938,8 juta di semester I 2018, yang disebabkan karena melemahnya harga penjualan batubara.

 

Baca Juga: Mau Beli Lagi Obligasi, Indika Energy Dapat Pinjaman US$150 Juta

 

Sementara itu penjualan batubara Perseroan, melalui Kideco dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), meningkat 556 ribu ton. Selama periode Januari hingga Juni 2019, Kideco menjual 17,5 juta ton batubara meningkat 200 ribu ton dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan MUTU menjual 764 ribu ton batubara meningkat 356 ribu ton dibanding semester 1 tahun 2018. 

 

“Kinerja semester I 2019 mencerminkan fokus kami terhadap optimalisasi kinerja di tengah kondisi pasar batubara saat ini dan tekanan perekonomian global,” tuturnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (31/7/2019). 

 

Baca Juga: Pendapatan Indika Energy Merosot 13,4% di Kuartal I 2019

 

Dimana, laba Kotor Perseroan di paruh pertama tahun 2019 menurun 37,7% menjadi US$ 235,4 juta dibanding US$ 377,7 juta di periode yang sama tahun 2018. Laba Usaha menurun menjadi US$ 163,7 juta dibanding US$ 312,1 juta di H1 2018. 

 

Sementara itu, Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama meningkat 36,7% menjadi US$ 15 juta. Perseroan membukukan Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 12,7 juta dibanding US$ 76,3 juta di semester I 2018. 

 

Baca Juga: Di 2018, Indika Energy Raup Laba Inti US$168,4 Juta

Sedangkan Laba Inti Perusahaan menurun menjadi US$ 56,4 juta dibanding US$ 112,4 juta pada periode yang sama tahun lalu.

 

“Tren penurunan harga batubara yang terjadi sejak tahun lalu berdampak pada Laporan Keuangan Perusahaan. Kami senantiasa fokus mempertahanan efisiensi produksi, mengendalikan biaya operasional, dan mengoptimalkan sinergi di antara unit-unit bisnis Perusahaan,” pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: