Janji Kampanye Tak Terealisasikan, Wali Kota di Meksiko Diarak Warga Pakai Baju Wanita
Pada saat masyarakat yang berada di Meksiko muak dengan wali kota yang tidak menepati janji kampanye, mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Para masyarakat memaksa wali kota mengenakan gaun dan mengaraknya keliling kota berhari-hari.
Javier Jimenez merupakan Wali Kota dari provinsi Huixtán, ia berjalan dengan rok panjang hitam dan blus putih berenda dengan ruffles dan sulaman bunga, di hadapan para penduduk San Andrés Puerto Rico yang marah. Tak hanya Wali Kota, Luis Ton, pejabat kota lainnya yang juga dianggap tidak berhasil, mengenakan gaun pink cerah dengan bintik-bintik putih.
Menurut laporan El Diario de Mexico mengutip Fox News, Selasa (6/8) melaporkan bahwa masyarakat kecewa dengan Jimenez karena tidak memenuhi janjinya untuk mengalokasikan 3 juta peso (Rp2,2 miliar) untuk perbaikan sistem air kota.
El alcalde de #Huixtán, #Chiapas, Javier Jiménez Santiz, habla a la prensa luego de que fue obligado por habitantes de la comunidad San Andrés Puerto Rico a vestirse de mujer y a “botear” en la carretera para pedir dinero a su municipio y cumpla promesas.
— ElPipila (@elpipila_mx) July 30, 2019
Vía PortadaInforma pic.twitter.com/dbS21U2cPT
Selain itu, para pejabat yang berjalan mengenakan pakaian wanita, penduduk memegang poster bertuliskan kegagalan para politisi. Pada sebuah wawancara, wali kota Jimenez mengatakan jika dirinya tengah berusaha memenuhi janjinya. Dia mengatakan kota punya uang karena dana telah dialokasikan ke berbagai bidang.
¡Mis Chuncos!
— Espada de Doble Filo ???? (@FiloEspada) July 30, 2019
• En el municipio de Huixtan Chiapas al alcalde Javier Sebastián Jiménez Santiz y el síndico Luis Ton les pusieron ropa de mujer como escarmiento. pic.twitter.com/6G1xiwL1A2
Namun, beberapa warga mengecam kegagalan pemerintah, dan yang lain terdengar berteriak kepadanya untuk tidak terus berbohong.
Selain diarak, Jimenez dan Ton juga disuruh mengumpulkan dana dari para pengendara yang lewat. Kedua politisi itu telah diarak oleh warga setidaknya empat hari, menurut Cultura Colectiva. Bahkan, masyarakat juga menuntut Jimenez diselidiki karena diduga korupsi 3 juta peso. Dalam wawancara dengan reporter lokal, Jimenez mengatakan dia tidak bersalah dan siap menghadapi penyelidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: