Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat Ya! Sederet Perusahaan Milik Hary Tanoe Ini Bisa Kamu Miliki

Catat Ya! Sederet Perusahaan Milik Hary Tanoe Ini Bisa Kamu Miliki Kredit Foto: Humas Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hary Tanoesoedibjo merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia yang memiliki sederet perusahaan. Bukan hanya Sinar Mas, MNC Group yang berada di bawah pimpinannya juga memiliki banyak anak usaha. Sebagian besar juga melantai di bursa saham.

Bisa dibilang, MNC termasuk salah satu konglomerasi yang cukup besar di Indonesia. Meski fokus bisnisnya adalah media, mereka juga memiliki banyak usaha di bidang lain, seperti keuangan maupun properti.

Baca Juga: Sedap! Saham Properti Hary Tanoe Nanjak, Efek Tamu Kehormatan Trump Junior?

Ingin tahu deretan saham perusahaan-perusahaan di bawah MNC Group? Yuk, simak ulasan berikut:

1. PT Global Mediacom, Tbk (BMTR)

Sebelumnya, perusahaan ini bernama PT Bimantara Citra, Tbk. Mereka adalah pemegang saham mayoritas di MNCN. Dan, tentunya usahanya bergerak di bidang investasi anak usaha media di MNC Group.

Sebesar 52,10 persen saham BMTR dikuasai oleh PT MNC Investama, Tbk. Sementara itu, publik dapat jatah 47,20 persen.

Sekadar diketahui, Hary Tanoe duduk sebagai Presiden Direktur BMTR. Sementara itu, Rossano Barack yang juga mertua Syahrini menjadi Presiden Komisaris.

2. PT Media Nusantara Citra, Tbk (MNCN)

Bisa dibilang, ini adalah saham perusahaan MNC yang masuk dalam indeks LQ 45. Bisa dibilang memang sangat likuid dan kerap direkomendasikan analis.

Sebesar 63,85 persen saham ini dikuasai Global Mediacom Tbk. Sementara itu, 36,06 persen untuk publik. Harga penawaran saham ini saat pertama kali IPO adalah Rp900. Kalau per tanggal 19 Juni 2019, harganya udah di Rp1125.

Baca Juga: Trump Junior Sambangi Hary Tanoe Demi Sederet Proyek Jumbo yang Bikin Geleng Kepala!

3. PT MNC Investama Tbk (BHIT)

Dulu, nama perusahaan ini adalah PT Bhakti Investama, Tbk. Perusahaan ini memegang mayoritas saham di BMTR, dan merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang media, finansial, properti, sumber daya alam, dan transportasi.

Ada 25,84 persen saham BHIT dipegang oleh HT Investment Development, Ltd. Sementara itu, Smart Empire Group Ltd memegang 11,76 persen, dan publik 34,42 persen.

4. PT MNC Studio Tbk (MSIN)

Anak usaha MNC Group ini merupakan perusahaan penyedia konten program televisi. Intinya, MSIN didirikan Hary Tanoe sebagai perusahaan penyedia konten terbesar di Asia Tenggara. 70 persen saham MSIN dikuasai oleh MNCN. Sementara itu 29,99 persen untuk publik.

5. PT MNC Land Tbk (KPIG)

Nah, kalau yang satu ini adalah anak usaha MNC di bidang properti. Perusahaan ini bergerak dalam pengembangan, pembangunan dan akuisisi properti dan kawasan wisata terpadu serta dalam jasa properti.

Ada 18,57 persen saham KPIG dipegang oleh BHIT. Sementara itu, HT Investment memegang 10,41 persen dan publik 45,68 persen.

6. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)

Baca Juga: Deretan Saham Diskon Diserok Investor, Ada Saham Hary Tanoe dan Lippo Group

Dulu namanya PT Bhakti Capital Indonesia, Tbk dan lebih dikenal dengan nama MNC Financial Services. Anak usahanya adalah PT MNC Asset Management, PT MNC Asuransi Indonesia, MNC Bank dan lainnya. Sebesar 69,48 persen BCAP dipegang oleh BHIT, sementara itu 14,19 persen untuk publik.

7. PT Bank MNC International Tbk (BABP)

Nah, ini merupakan saham anak usaha MNC Group yang termurah karena harganya gocap alias Rp50 perak. Asal kamu tahu, Bank MNC dulunya bernama Bank Bumiputera, namun akhirnya dibeli oleh Hary Tanoe. Sebesar 42,53 persen saham ini dipegang oleh BCAP. Sementara itu, jatahnya publik adalah 45,09 persen.

8. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)

Nah, ini dia anak usaha mereka yang belum lama ini melantai di bursa saham. Perusahaan yang didirikan tahun 2006 ini dulu bernama PT Sky Vision Networks dan memiliki usaha di bidang layanan TV berbayar, fixed broadband, dan konten digital. Yang jelas, 59,06 persen saham IPTV dipegang BMTR. Sementara itu, 10 persennya untuk publik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: