Kementerian Pertanian (Kementan) berperan melakukan pengawasan atas peredaran benih di lapangan, sehingga peredaran benih untuk pertanaman benar-benar berkualitas yang memenuhi persyaratan. Upaya nyata yang dilakukan Kementan yakni uji petik sehingga benih berkualitas dapat dipastikan.
Contohnya, di awal bulan Agustus dilakukan kegiatan uji petik mutu benih tanaman pangan beredar di PT. Benih Citra Asia, Penanggungan, Wirowongso, Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Kegiatan yang kita lakukan saat itu untuk mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran, apakah masih layak atau tidak,” kata Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium, Balai Besar PPMB-TPH Cimanggis, Tri Martini di Depok, Selasa (13/8/2019).
Baca Juga: Kementan Copot Pejabat yang Terkait dengan Rekomendasi Impor Bawang Putih
Di tahun 2019, Kementan mrnyalurkan bantuan benih padi seluas 1,4 juta ha dengan volume sebesar 34.720 ton. Sementara untuk komoditas jagung seluas 1,5 juta ha sebesar 22.500 ton.
"Ini jumlah yang besar untuk anggaran bantuan benih dari pemerintah. Jadi ya harus kita awasi mutunya. Kita turun ke lapangan untuk melakukan ujinya. Tanggungjawab kita selaku pemerintah untuk mengawasinya,“ sebut Tri.
Tri menambahkan kegiatan ini memang sebagai tugas utama di unit kerjanya sebagaimana diatur dalam Permentan, yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian tanaman pangan dan hortikultura. Uji petik saat itu di PT. Benih Citra Asia, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Baca Juga: Kementan Pacu Sinergitas Sistem Perbenihan Tanaman Pangan
“Perusahaan ini dikenal di pasar dengan merek Bintang Asia, dan didirikan oleh Putra Indonesia. Perusahaan yang berdiri lebih dari 10 tahun lalu ini, diinisiasi oleh H. Slamet, seorang pemuda putra daerah yang merekrut para pelestari Sumber Daya Genetik Indonesia untuk membangun perusahaan benih,” terangnya.
Setelah dilakukan uji petik, lanjut Tri, proses pengujiannya akan dilakukan di Laboratorium Cimanggis. Pengujian ini untuk mengetahui tingkat mutu benih seperti viabilitas dan vigor.
"Kalau sudah diketahui kondisi mutu benih layak, ya kita kasih rekomendasi kelayakannya untuk beredar di seluruh wilayah di Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Demi Capai Produksi Sawit Terbesar di Dunia, Kementan Lakukan Ini
Pendiri PT. Benih Citra Asia, Slamet, mengiyakan pernyataan Tri Martini tersebut. Ia mendirikan perusahaan ini dengan semangat untuk membangkitkan perbenihan nasional sebagai sumber varietas unggul di dunia. Saat itu uji petik dilakukan untuk varietas betras.
"Verietas kami ini sudah lulus sertifikat BPSB, jadi dari Kementan waktu itu kesini untuk mengkaji kembali monitoring kebenaran hasi ujinya. Memastikan bahwa benih kami masih layak untuk diedarkan," ungkapnya.
"Kami pun merasa senang dengan adanya uji petik ini, karena sebagai bukti bahwa benih kami memang layak dan berkualitas," pinta Slamet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: