Kebakaran Hebat Hutan Amazon, Tagar #PrayforAmazonia Jadi Trending di Twitter
Salah satu kota terbesar di Brasil, Sao Paulo, pada Senin menjadi kota gelap gulita karena tertutup asap hitam dari kebakaran yang melanda hutan Amazon. Seperti diberitakan RT, Kamis (22/8/2019), walaupun kota metropolitan itu berjarak lebih dari 3.000 kilometer dari pusat api di jantung Amazon, ada sekitar 9.500 kebakaran hutan telah terjadi sejak Kamis lalu. Api yang menjalar menghasilkan gumpalan asap besar yang terlihat dari luar angkasa, yang akhirnya menyelimuti kota selama sekira satu jam pada pukul 3 sore waktu setempat.
Sontak, kebakaran hebat tersebut membuat warganet ramai memakai tagar #PrayforAmazonia dan menjadi trending di Twitter.
Pontualmente 4h da noite em SP pic.twitter.com/07ZJdUeOM6
— Gianvitor Dias (@Gianvitor) August 19, 2019
Institut Meteorologi Nasional Brasil (INMET) mengungkapkan, pemandangan yang mirip adegan akhir zaman itu adalah hasil dari kombinasi beberapa faktor: Front dingin mengubah arah angin normal yang kemudian dikombinasikan dengan asap dari api berjarak ribuan mil jauhnya, menghasilkan lapisan padat, awan tebal dan kabut di ketinggian yang rendah.
Good morning. Perhaps, you wanna know what the apocalypse is gonna look like? This was São Paulo, yesterday at 3pm #PrayforAmazonia pic.twitter.com/8uvSlZe1mO
— André Só (@AndreTheSolo) August 20, 2019
Hutan hujan Amazon mengalami jumlah kebakaran hutan tertinggi sejak 2013 silam. Jumlah kebakaran hutan sejauh ini pada 2019 telah mencapai 72.843, menandai peningkatan 83 persen dalam 12 bulan terakhir.
Kebakaran hutan merupakan kejadian yang biasa terjadi di musim kemarau dan cuacanya tidak abnormal, jadi penggundulan hutan diduga menjadi penyebab utama dari peningkatan dramatis hilangnya hutan Amazon dan penyebaran kebakaran hutan.
Adanya kebakaran hutan membuat Presiden Brasil Jair Bolsonaro berkomentar. Ia menepis tuduhan pemerintahnya membiarkan penggundulan yang berbahaya meningkat, bahkan bertindak lebih jauh dengan memecat kepala badan lingkungan negara itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: