Proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek membuat keuangan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tekor alias negatif. Bagaimana tidak, dari dana Rp14 triliun yang digelontorkan ADHI, pihaknya baru menerima pengembalian sebesar Rp7,1 triliun.
Direktur Keuangan ADHI, Entus Asnawi, mengungkapkan bahwa karena ada beberapa pembayaran proyek yang tertunda, hal itu berimbas secara langsung terhadap arus kas perusahaan.
Baca Juga: Dear BI, Rupiah Sabar Menanti Mukjizatmu!
"LRT sudah kami biayai kurang lebih Rp14 triliun dan sampai dengan hari ini kami baru terima Rp7,1 triliun. Artinya, masih cukup besar tagihan yang kami proses di KAI dan Kementerian Perhubungan. Ini adalah salah satu yang berkontribusi terhadap negatifnya cashflow ADHI," tegas Entus kepada media, Jakarta, Rabu (22/08/2019) kemarin.
Baca Juga: Ashiap! Adhi Karya Ajak Dua Entitas Anak Gabung ke BEI, Nih Bocorannya!
Asal tahu saja, hingga Juni 2019, ADHI membukukan laba usaha sebesar Rp215 miliar, naik 1,08% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp212,7 miliar. Sayangnya, dari pos pendapatan, ADHI mencatat ada penurunan 10,79% dari Rp6,08 triliun menjadi Rp5,42 triliun.
Bak ikut merasa kecewa atas pencapaian keuangan perusahaan yang tekor karena proyek LRT, investor di pasar bursa pun langsung menarik dana dari saham ADHI.
Hingga pukul 10.40 WIB, nilai asing yang keluar dari saham ADHI tercatat sebesar Rp693,82 juta atau setara dengan Rp16,46 miliar dalam sebulan terakhir. Alhasil, saham ADHI pun terkoreksi hingga 0,72% menjadi Rp1.380 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: