Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Reksa Dana Valas Off Shore Positif, Bahana Dapat Apresiasi

Kinerja Reksa Dana Valas Off Shore Positif, Bahana Dapat Apresiasi Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (8/7/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 13,27 poin atau 0,2 persen ke 6.360,21. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bahana TCW Investment Management menorehkan pertumbuhan kinerja reksa dana global valas alias off shore yang positif pada tahun ini. Padahal volatilitas pasar saham global saat ini diterpa berbagai isu geopolitik, seperti perang dagang Amerika Serikat dan China.

Capaian positif ini terwujud dari produk reksa dana Bahana Sharia Global Emerging USD, reksa dana berbentuk valas, di mana mayoritas instrumen investasinya berupa efek syariah luar negeri minimum 51% dan saham dalam negeri, serta sekitar 0-20% merupakan instrumen pasar uang.

Produk yang diluncurkan sejak Agustus 2016 ini mencetak pertumbuhan kinerja sebesar 12,6% secara year to date (ytd) dibandingkan dengan tolak ukurnya, MSCI ACWI Islamic USD STRD sebesar 11,3% (ytd).

Baca Juga: Bahana Kasih Rekomendasi Hold untuk Saham ASII, Kenapa?

Pertumbuhan kinerja reksa dana valas off shore yang positif di tengah ketidakpastian global ini mendapat apresiasi dari majalah Investor. PT Bahana TCW Investment Management memperoleh penghargaan sebagai Best Syariah 2019 dalam sektor reksa dana syariah, terutama untuk kategori reksa dana syariah saham USD periode satu tahun.

"Kinerja reksa dana Bahana USD sharia lebih stabil dibandingkan produk reksa dana serupa. Pemilihan saham dalam portofolio USD syariah dilakukan secara teliti, menyeimbangkan antara imbal hasil dan risiko dengan tujuan mendapatkan hasil optimal dalam jangka menengah," tutur Soni Wibowo, Direktur Riset PT Bahana TCW Investment Management, Jumat (23/8/2019).

Soni mengakui, tantangan mengelola portofolio investasi di luar negeri jauh lebih besar dibandingkan dalam negeri karena penuh dengan ketidakpastian situasi politik dan ekonomi global.

Meski demikian, anak usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini berusaha mengurangi volatilitas pasar dengan menghindari pasar saham yang sensitif, seperti pasar Eropa dan China.

Baca Juga: Fintech Asal Australia Ini Rilis di Indonesia, Minimal Investasi Reksa Dana Rp10 Ribu

Di samping itu, Bahana cenderung mengalokasikan portofolio di saham-saham yang defensif, misalnya di sektor industri barang konsumsi seperti Nestle, Procter and Gamble Co, dibandingkan saham-saham yang naik daun seperti Apple Inc.

"Kami mencari kestabilan. Konsentrasi alokasi portofolio kami secara mayoritas di bursa saham Amerika. Namun, kami lebih memilih saham yang pergerakannya stabil, sehingga ketika market turun, kami bisa menghasilkan imbal hasil positif," jelas Soni.

Soni menambahkan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di reksa dana off shore bagi para investor yang memiliki valas, tapi ingin memperoleh pertumbuhan yang optimal dibandingkan mengalokasikannya di deposito valas maupun obligasi valas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: