Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pompeo: Tak Seharusnya Ada Persekusi atas Nama Agama

Pompeo: Tak Seharusnya Ada Persekusi atas Nama Agama Kredit Foto: Reuters/Alex Wroblewski
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) menyebut persekusi atas nama agama terus meningkat di beberapa negara, khususnya di China, Iran dan Myanmar. Penilaian ini disampaikan saat peringatan Hari Internasional untuk Korban Tindak Kekerasan Atas Nama Agama atau Kepercayaan, 22 Agustus.

Menteri Luar Negeri AS menyebut peringatan aksi itu bertujuan sebagai pengingat bagi semua untuk mendorong dan melindungi hak kebebasan beragama secara mutlak.

"Hari ini untuk pertama kalinya kita memperingati Hari Internasional untuk Korban Tindak Kekerasan Atas Nama Agama atau Kepercayaan. Hari ini menjadi pengingat kita semua akan pentingnya mendorong dan melindungi hak kebebasan beragama secara mutlak, dan konsekuensi ketika negara gagal melakukannya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dalam keterangan pers, Jumat (23/8/2019) malam.

Pompeo mengatakan, mendorong kebebasan beragama atau berkeyakinan adalah tanggung jawab komunitas global.

"Hal ini merupakan prioritas utama kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Donald Trump," katanya. 

Diplomat top Amerika ini menyoroti kasus persekusi atas nama agama yang terus meningkat di China, Iran, dan Burma atau Myanmar.

"Untuk mengatasi tantangan ini, saya mengadakan Pertemuan Kedua Tingkat Menteri untuk Memajukan Kebebasan Beragama di Washington bulan lalu," ujar Pompeo. 

Pompeo mengatakan, peristiwa terbesar untuk pertemuan sejenis ini dalam sejarah Departemen Luar Negeri AS mempertemukan lebih dari seribu anggota masyarakat sipil dan komunitas keagamaan, lebih dari seratus pemerintahan, dan penyintas persekusi agama dari hampir setiap komunitas keagamaan ataupun yang bukan. 

"Bersama-sama, kami mengirimkan pesan yang jelas lintas-agama, politik, dan etnik tentang komitmen global memerangi persekusi dan mendorong kebebasan beragama untuk semua masyarakat," papar Pompeo.

Pompeo mengatakan seharusnya tidak ada persekusi atas dasar perbedaan keyakinan.

"Tidak seorang pun harus menghadapi persekusi karena keyakinan mereka, karena mengubah keyakinan, ataupun karena berpindah komunitas kepercayaan," imbuh mantan direktur CIA tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: