Israel kembali melancarkan serangan udara melalui pesawat nirawak kepada kelompok Hamas di Gaza. Serangan itu diketahui merupakan serangan balasan dari gerilyawan kelompok perlawanan yang menembakkan mortir.
Seorang saksi mata di daerah dekat wilayah pantai itu mengatakan bahwa tembakan dari drone itu menghantam fasilitas Hamas di timur kamp pengungsi al-Bureij. Tak ada laporan korban jiwa atas kejadian itu.
Pernyataan dari militer Israel membeberkan peluncuran sebuah mortir dari dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.
"Beberapa saat yang lalu sebuah mortir diidentifikasi telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel," kata sebuah pernyataan militer Israel.
Dalam pernyataan itu juga dijelaskan serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawar nirawak merupakan serangan balasan kepada kelompok gerilyawan tersebut.
"Sebagai tanggapan, sebuah pesawat Pasukan Pertahanan Israel menargetkan sebuah pos militer Hamas di Jalur Gaza utara," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Rabu (28/8/2019).
Media Israel mengatakan mortir itu jatuh di tanah terbuka, tidak menyebabkan cedera atau kerusakan.
Peristiwa ini adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden lintas-perbatasan yang telah meningkatkan kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut sebelum pemilu Israel pada 17 September mendatang.
Pada hari Senin pesawat tempur Israel menyerang apa yang dikatakan militer adalah target teror di kompleks militer Hamas di Jalur Gaza utara, termasuk kantor seorang komandan batalyon Hamas.
Israel juga mengumumkan akan memotong separuh bahan bakar yang disalurkannya ke pembangkit listrik utama ke Gaza, yang berarti pemangkasan pasokan listrik Gaza yang sudah sedikit.
Langkah itu diambil setelah tiga roket ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan pada Minggu malam, menurut militer, yang mengatakan dua di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto