Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Ekonomi Syariah Butuh Kolaborasi Banyak Pihak

Bangun Ekonomi Syariah Butuh Kolaborasi Banyak Pihak Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai pelaku usaha muslim, meski kerap menghadapi masalah regulasi, Rahmat Sutarnas Marpaung selaku ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), melihat adanya komitmen dari pemerintah untuk membangun pondasi sistem ekonomi syariah melalui Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang baru saja diresmikan bulan Mei 2019. 

Diharapkan dengan MEKSI tersebut, Indonesia bisa menjadi pemain utama sebagai produsen industri halal global pada 2024. 

Karena itu, KPMI senantisa merangkul semua pihak untuk berkolaborasi menguatkan rantai nilai produk halal pada sektor potensial yang berdaya saing tinggi, seperti makanan, minuman, pariwisata, busana muslim, media, farmasi dan kosmetik. 

Baca Juga: Gubernur DKI Apresiasi Muslim LifeFest 2019

Kemudian, penguatan sektor keuangan syariah, penguatan sektor UMKM sebagai penggerak utama rantai nilai produk halal, dan penguatan ekonomi digital terutama perdagangan (e-commerce) dan keuangan (teknologi finansial). 

Sepanjang 2017, Grup Amara telah berhasil mengelola 3000 peserta pameran dari lebih 10 industri dan mendatangkan sebanyak 1,5 juta pengunjung. 

”Kami berharap semoga pameran ini tidak sekadar menjadi tempat berkumpulnya para pelaku usaha muslim semata, melainkan juga khittah (jalan) dalam melahirkan wirausahawan muslim yang menjalankan usaha berdasarkan ajaran Rasulullah SAW yang berbasis HTB, yakni Halal, Thayyib dan Barakah,” Rachmat Sutarnas Marpaung dalam pameran Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life Fest) yang resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta Convention Center (30/8/2019).

Baca Juga: Mengejutkan! Ekonomi Syariah Justru Tumbuh Signifikan di Rusia

KPMI berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam menjalankan program serta kegiatannya selalu berpedoman dan berlandaskan pada Akidah Islam yang lurus dan menjalankan ketentuan-ketentuan sesuai Syari’at Islam, berdasarkan AI Quran dan Hadits yang shahih sesuai dengan pemahaman salafush shalih (ulama-ulama shaleh terdahulu). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: