Perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air sejauh ini masih relatif rendah. Ke depan, Wakil Presiden RI terpilih 2019-2024 Ma’ruf Amin mengharapkan ada sebuah lembaga khusus yang menangani pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Ekonomi syariah itu menjadi arus baru di perekonomian Indonesia. Kita punya potensi untuk meningkatkan pangsa pasar ekonomi syariah,” kata Ma’ruf saat menghadiri Tasyakur Kebangsaan PWNU Jabar di Bandung, belum lama ini.
Baca Juga: PDIP Usul Kabinet Jokowi-Maruf Usung...
Baca Juga: Bangun Ekonomi Syariah Butuh Kolaborasi Banyak Pihak
Ma'ruf menilai, peningkatan ekonomi syariah secara umum akan menggerakkan ekonomi pemberdayaan kerakyatan. Penduduk muslim sebagai mayoritas itu diharapkan memiliki sumber daya mumpuni.
Pengembangan ekonomi syariah juga sejalan dengan pemberdayaan kerakyatan. Terlebih, saat ini kelas menengah di Indonesia hanya menguasai perkenomian sekitar 9%. Nantinya, dia menyebutkan pada 2040 mendatang kelas menengah sebagai mayoritas itu diramalkan menguasai hingga 75%.
“Dengan gerakan kultural, Nahdlatul Ulama (NU) sebenarnya bisa berpartisipasi aktif untuk membangun Dewa (desa wisata agro), Dewi (desa wisata industri), dan Dedi (desa digital),” katanya.
Ke depan, lanjut Ma'ruf pihaknya pun akan mengembangkan konsep santripreneur. Para santri dari pesantren itu diharapkan bisa menjadi pengusaha kelas menengah baru. Untuk itu, pembenahan organisasi mutlak diperlukan untuk mewujudkan cita-cita ekonomi itu.
“Singkatnya, kita akan mengembangkan ‘Gus Iwan’ yaitu santri bagus yang pintar ngaji dan usahawan,” tambahnya.
Adapun, pengusaha asal Jabar Ferriyady Hartadinata menyambut positif terkait peningkatan ekonomi syariah.
“Tanggapan KH Ma’ruf Amin itu memberikan hawa sejuk di Tanah Air pasca-kontestasi politik kemarin. Ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan berpengaruh terhadap iklim investasi,” tegasnya.
Terkait ekonomi syariah, Komisaris Utama PT Hartadinata Abadi Tbk itu pun sepaham dengan upaya peningkatan. Terlebih, Indonesia ini diakuinya memiliki semua potensi yang dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi syariah. Termasuk saham yang ditawarkan PT Hartadinata Abadi Tbk ke publik itu pun tergolong saham syariah.
“Semua potensi itu sudah ada di kita. Hal yang dibutuhkan itu hanya pengemasan dan kemauan untuk maju bersama,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: