Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Gudang Garam Dibakar Investor, karena Pernyataan Luhut Pandjaitan?

Saham Gudang Garam Dibakar Investor, karena Pernyataan Luhut Pandjaitan? Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham emiten rokok Tanah Air, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), berada di posisi teratas sebagai saham dengan net foreign sell paling tinggi pada perdagangan bursa Senin (02/09/2019). Posisi tersebut menunjukkan bahwa saham GGRM menjadi yang paling banyak dilego investor. 

Hingga pukul 11.14 WIB, nilai asing jual bersih atas saham GGRM mencapai Rp30,0 miliar. Alhasil, saham GGRM pun sempat terbakar hingga minus 4,43% ke level Rp66.400 per saham. Padahal, pada pembukaan pasar pagi tadi, saham GGRM bertengger di zona hijau dengan capaian level tertinggi di Rp69.900 per saham. 

Baca Juga: Dari Bisnis Rokok, Gudang Garam Siap Bangun Bandara di Kediri

Melansir dari RTI, dalam sepekan terakhir saham GGRM tercatat minus 10,74% dengan akumulasi nilai jual asing sebesar Rp52,72 miliar. Padahal, beberapa waktu lalu, saham GGRM sempat naik setelah emiten rokok ini mengutarakan niatnya untuk masuk ke bisnis infrastruktur melalui pembangunan Bandara Kediri.

Berkaitan dengan rencana pembangunan Bandara Kediri, Direktur Gudang Garam, Istata Taswin Siddharta, mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses penyelesaian perizinan, di mana 90% pembebasan lahan bandara sudah dikantongi GGRM. 

Masuknya salah satu emiten rokok terbesar di Indonesia ini menjadi kabar yang menghebohkan bagi masyarakat. Kehebohan tersebut kembali mengemuka tatkala pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Mneteri Koordnator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa pembangunan Bandara Kediri bukanlah proyek Gudang Garam. 

Baca Juga: Tergiur Infrastruktur Jokowi, Gudang Garam Mau Tinggalkan Bisnis Rokok?

Menurut pengakuan Luhut, Bandara Kediri dibangun demi kepentingan masyarakat dan menjadi bagian dari proyek strategis nasional (PSN).

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Ini adalah proyek bandara strategis nasional untuk kepentingan msyarakat, bukan untuk Gudang Garam," tegas luhut seperti dikutip dari JawaPos, Senin (02/09/2019). 

Luhut menjelaskan pula, pembangunan Bandara Kediri dilakukan dengan mekanisme KPBU, di mana pihak GGRM akan bertindak sebagai pemilik lahan, sedangkan PT Angkasa Pura I bertindak seagai operator bandara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: