Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaode Map Menantang Didi Chuxing

Gaode Map Menantang Didi Chuxing Kredit Foto: Reuters/Carlos Jasso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jangan dipikir di China bebas dari persaingan. Walaupun ada perusahaan-perusahaan yang didukung negara, tetap saja persaingan terjadi di berbagai bidang usaha. Salah satunya di bidang ride-hailing. Kini sang penguasa, Didi Chuxing, tidak akan lagi melangkah dengan tenang. Sebab sang penantang sudah mulai datang.

Sebagaimana dikutip dari Caixinglobal.com, penyedia peta digital terkemuka di China bekerja sama dengan beberapa pembuat mobil untuk memberikan dukungan perangkat lunak ke dalam platform perjalanan mereka. Ini merupakan sebuah langkah yang ditujukan untuk menantang monopoli Didi Chuxing yang hampir menguasai seluruh industri.

AutoNavi Software Co, yang didukung Alibaba, juga dikenal sebagai Gaode Map, merilis rencana digitalisasi ride-hailing yang terhubung ke lusinan penyedia ride-hailing, termasuk Xiangdao Chuxing dan T3 Chuxing dari SAIC Motor Corp, yang diluncurkan BUMN produsen mobil  FAW Group, Dongfeng Motor, dan Chang'an Automobile Co.

Baca Juga: Alibaba, Tencent, dkk Sepakat Danai Kompetitor Didi Chuxing

Chairman Gaode, Yu Yongfu mengatakan, perusahaan hanya menyediakan layanan perangkat lunak dan akses data, tetapi tidak akan terlibat dalam operasi offline. Yu mengatakan, Gaode Map memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif harian.

"Dominasi Didi di pasar ride-hailing akan berubah dan persaingan di masa depan akan fokus pada kapasitas yang sesuai dengan peraturan, di mana pembuat mobil memiliki keunggulan unik," terang seorang eksekutif di T3 Chuxing kepada Caixin.

Didi, yang memiliki lebih dari 85% pasar penjualan mobil di China, memang tidak sedang dalam kondisi ideal. Didi kini sedang menghadapi berbagai isu berat. Perusahaan ini kini sedang menghadapi tantangan kepatuhan setelah dua penumpang diperkosa dan dibunuh tahun lalu. 

Otoritas penegakan hukum lalu lintas Shanghai bulan lalu melakukan 21 inspeksi pada 14 platform dan mendenda Didi sebesar 5,5 juta yuan (US$768.000) untuk kendaraan yang tidak memenuhi syarat dan yang datanya tidak lengkap.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: