Pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin mengatakan Presiden Jokowi harus hati-hati pemindahan ibukota.
Baca Juga: Fadli Zon Ingatkan Kasus Brasil, Pindah Ibu Kota Malah Sepi
"Jika Jokowi berhasil mencabut hal fundamental, hal fundamental lainnya pelan-pelan akan ikut berubah," ujar Irman di Jakarta, Selasa.
Itu karena dengan Presiden mengubah letak Ibu Kota, maka ia sudah memberi inspirasi bagi partai politik untuk mengubah nilai-nilai fundamental lainnya.
Sekilas memang dalam lima sampai enam tahun terakhir, dimensi ibu kota itu bayangannya gedung-gedung padat, penuh polusi, sistem pengairan dan gorong-gorongnya yang buruk. Tapi tidak seperti ibu kota dalam perspektif konstitusional.
Pakar Hukum Tata Negara, Irmanputra Sidin mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus hati-hati kalau mau melakukan perubahan hal yang fundamental seperti lokasi Ibu Kota Negara.
"Jika Jokowi berhasil mencabut hal fundamental, hal fundamental lainnya pelan-pelan akan ikut berubah," ujar Irman di Jakarta, Selasa.
Itu karena dengan Presiden mengubah letak Ibu Kota, maka ia sudah memberi inspirasi bagi partai politik untuk mengubah nilai-nilai fundamental lainnya.
Sekilas memang dalam lima sampai enam tahun terakhir, dimensi ibu kota itu bayangannya gedung-gedung padat, penuh polusi, sistem pengairan dan gorong-gorongnya yang buruk. Tapi tidak seperti ibu kota dalam perspektif konstitusional.
Kalau Ibu Kota ini dipindahkan, harus ada fakta baru yang menunjukkan bahwa bukan Jakarta tempat proklamasi 17 Agustus 1945. Bukan Jakarta sebagai pusat aktivitas, revolusi dan sebagainya. Sehingga ibu kota tidak usah di Jakarta lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: