Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Rakyat Emosi, Jenderal Moeldoko Jangan Asbun!!

Awas Rakyat Emosi, Jenderal Moeldoko Jangan Asbun!! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen mengkritik pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang meminta masyarakat paham terkait rencana kenaikan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Ia mengingatkan Moeldoko untuk tidak asal bunyi alias asbun saat memberi pernyataan ke publik.

Diketahui, pernyataan menyakitkan dari Moeldoko saat ia engaku tidak ingin masyarakat beranggapan sehat itu murah. Menurutnya, masyarakat perlu memahami bahwa sehat itu mahal dan perlu perjuangan.

“Jenderal Moeldoko jangan 'asbun' soal rencana kenaikan iuran BPJS itu, karena dampak kenaikan itu sangat memukul kelas menengah bawah,” terangnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Iuran BPJS dan Listrik Naik, Ini Kado Jokowi ke Pemilihnya?

Baca Juga: Iuran BPJS Tetap Naik, Istana: Kalau Sehat Murah, Bikin Orang Jadi Manja

Lanjutnya, ia mengingatkan bahwa kenaikan iuran BPJS bisa berdampak pada bertambahnya tingkat kemiskinan warga kelas bawah.

Sarannya, agar pemerintah mencari opsi lain. Seperti melakukan audit forensik terhadap semua tagihan yang timbul akibat perobatan rakyat tersebut.

“Apa sih penyebab utama terjadinya tagihan sampai sangat membengkak tersebut. Atau ada indikasi 'mark up' atau tagihan 'fiktif' (siluman)? Ini perlu ditelisik dengan baik dan mendalam. Jangan sampai anggaran negara dirampok dengan cara 'legal', " tekannya.

Karena itu, ia mengingatkan bahwa orang kaya di negeri ini jarang yang menggunakan BPJS. Sebab, mereka memilihberobat ke luar negeri dengan alasan pelayanan yang lebih bagus.

Sambungnya, ia ingin mengingatkan bahwa biasa berobat memang mahal, tapi menjadi pertanyaan kemudian, siapa orang yang mau sakit? Rakyat miskin sekalipun andai punya uang pasti tidak mau.

“Kan tidak ada! Jadi kenapa Jenderal Moeldoko menanggapi hal-hal yang dia sendiri tidak kuasai. Malah menimbulkan sakit hati rakyat 'jelata' yang langsung terkena dampak atas kenaikan iuran BPJS tersebut,” tukasnya.

Ia pun berharap Moeldoko untuk tidak lagi mengumbar komentar ke publik. Terlebih, komentar yang tidak berhubungan dengan jabatannya sebagai KSP.

“Karena kasihan Presiden Joko Widodo (jokowi) selalu menjadi muara semua hal-hal negatif dari buruknya keadaan,” tutupnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: