Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong korporasi pertanian sembari membuka akses keterlibatan kalangan milenial berdampak pada optimalisasi lahan dan naiknya produktivitas pertanian dan perkebunan di Maluku sukses digalang melalui program Gerakan Pemuda Tani Indonesia atau disingkat Gempita.
Hal ini disampaikan M Yasir Kaisuku, Ketua Gempita Maluku, dalam rilisnya, Jumat (6/9/2019). Dia mengungkapkan, "Perwujudan Korporasi petani sebagai pelayanan hulu hilir bagi petani bisa dengan mudah diimplementasikan oleh kalangan milenial sebab mereka punya ilmu dan inovasi rerata keluaran perguruan tinggi serta idealisme yang kuat membangun daerahnya masing-masing."
Menurutnya, Gempita sebagai kelembagaan pemuda tani disebut sebagai KUB yang dibentuk Kementan efektif sebagai statup korporasi petani. "Dukungan milenial alumni perguruan tinggi membuka lebar layanan dari olah tanah hingga pemasaran produk petani," jelas Yasir.
Yasir mencontaohkan bahwa di Kabupaten Buru dan Buru Selatan, alat mekanisasi memberi jalan nyata bagi kalangan milenial untuk bergelut di kelembagaan korporasi petani, sehingga pemuda Maluku semakin percaya diri dan bangga menjadi petani.
Baca Juga: Suplai Ayam Melimpah, Kementan Rekomendasikan Ini
Yasir menambahkan, "Geliat layanan korporasi pertanian ini turut menyebar ke semua kalangan, di kepolisian Kabupaten Buru dan Buru Selatan sudah dibentuk dengan nama Koptan Polsani."
Untuk diketahui, di Kabupaten Buru sudah terbentuk 54 KUB dan di Buru Selatan sebanyak 28 KUB yang didorong menjadi pelayan bagi petani.
Targetnya, KUB Gempita dapat mewujudkan korporasi pertanian yang modern, menjadi pusat layanan pertanian, dengan traktor KUB mampu melayani pengolahan lahan secara efisien, penanaman menggunakan mesin tanam, termasuk menyediakan pupuk hingga memasarkan hasil produksi petani.
"Semua tahapan produksi hingga pemasaran memberikan peluang penghasilan yang cukup menggiurkan bagi pemuda Maluku," ujar Yasir.
Program Kementan melalui Gempita ini mendapat respons positif dan dukungn dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku.
Anwar Pelu, pejabat di Dinas Pertanian Provinsi Maluku, di sela-sela evaluasi lapangan kegiatan pertanian di Kabupaten Buru bersama Tim Irjen Kementan, mengatakan terkesan dengan kemajuan kegiatan dan layanan pertanian yang didorong oleh generasi muda.
"Regenerasi petani sudah bukan lagi cerita, tapi sangat masif, khususnya di Kabupaten Buru dan Buru Selatan," jelasnya.
Senada hal itu, Kadis Pertanian Kabupaten Buru Selatan, Aminuddin Bugis mengaku terbantu dengan adanya kegiatan Gempita di Kabupaten Buru Selatan. "Kami tidak khawatir lagi ketersediaan sarana produksi petani sebab setiap anak muda KUB Gempita standby bila dibutuhkan. Mereka senang melayani petani," ungkapnya.
Baca Juga: Kementan-Kodam Siliwangi Sinergi Atasi Kemarau dengan Pompanisasi, Sumur Dangkal, dan Olah Tanah
Sementara itu, Fahri Bachmid, Dewan Pembina Gempita, menjelaskan, keberadaan KUB Gempita ini merupakan komitmen Kementan dalam membangun Maluku yang didominasi oleh petani.
"Program ini memastikan pembangunan Indonesia telah bangkit dan dimulai dari lahan pertanian," ungkap Mantan Pengacara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma'ruf ini.
"Program Visioner Mentan Amran melalui Gempita membuka arus baru ekonomi Indonesia sebab kebangkitan korporasi petani berbasis layanan kalangan milenial membuka jutaan lapangan kerja, khusunya di Maluku," pungkas Fahri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: