Aktivis Senior Sri Bintang Pamungkas (SBP) mengaku tak kapok meski dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Ia menyatakan akan tetap menggelar aksi besar-besaran dengan tujuan revolusi untuk menggagalkan pelantikan presiden terpilih pada Pilpres 2019.
Ia pun mengaku tujuannya bukan hanya untuk menjatuhkan rezim Jokowi, melain berharap agar konstitusi dikembalikan ke UUD 1945 yang asli.
"Tetapi itu kan suatu usaha, satu penyampaian pendapat, dan kami berusahan mewujudkan itu. Bahwa kemudian hasilnya apa kita nggak tahu persis butuh waktu. Tetapi maksud saya sebelum tanggal 20 itu memang kita bermaksud untuk menolak pelantikan itu," ucapnya kepada wartawan, di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Baca Juga: Niat Gagalkan Pelantikan Jokowi, Istana Bilang Sri Bintang Kerasukan Jin
Baca Juga: Jatuhkan Jokowi, Sri Bintang Merasa Tak Berdosa
Lanjutnya, ia menambahkan akan ikut turun ke jalan untuk aksi di depan Gedung DPR/MPR pada Rabu (11/9) besok.
"Kami dengan Front Revolusi Indonesia (FRI) tidak bergerak sendiri. Bersama rakyat kita melihat memang rakyat menghendaki itu. Oleh karena itu kita maju untuk memimpin. Jadi, didasarkan keinginan rakyat bukan pribadi," jelasnya.
Namun, ia menegaskan aksi tersebut bukan untuk menjatuhkan pemerintah yang sah. Melainkan berusaha untuk menjatuhkan presiden terpilih pada Pilpres 2019 kemarin.
"Kalau Presiden jatuh, rezim jatuh. Tetapi begini, yang saya (ingin) jatuhkan adalah Jokowi yang belum jadi presiden. Dia itu calon presiden terpilih," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil