Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengaku pihaknya sepakat dengan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung pengembangan industri otomotif nasional. Bahkan, ia juga mengaku setuju dengan pernyataan Jokowi yang mewajibkan membeli dan menggunakan produk lokal seperti mobil Esemka.
Ia juga menggunggah situs berita Sekretariat Kabinet yang berjudul "Luncurkan Mobil Esemka, Presiden Jokowi : Kalau Beli Barang Produk Lain Ya Kebangetan".
"Sangat sepakat dengan imbauan Presiden @jokowi," tulisnya dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (7/9/2019).
Baca Juga: DPR Lagi Sibuk, Jokowi Bakal Nyolong Kesempatan Naikkan BPJS, Listrik dan BBM
Baca Juga: Cuma Nanya, Apa Benar Mobil Esemka Produk China?
Lanjutnya, ia juga menyebut jika para menteri Kabinet Kerja tak menggunakan mobil Esemka keterlaluan.
"Kalau sampai mobil dinas kabinet pakai mobil selain mobil Esemka ya kebangetan," ucapnya.
Ia pun menyarankan agar mobil dinas para menteri Kabinet Kerja Jilid II menggunakan mobil Esemka.
"Ayo, pakai mobil Esemka sebagai Mobil Dinas para menteri kabinet 2019-2024," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan, bahwa mobil Esemka merupakan brand dan prinsipel Indonesia. Bahkan, mobil tersebut sudah mulai dikembangkan sejak 10 tahun lalu.
"Ini adalah merek kita sendiri yang 10 tahun lalu dirancang oleh para teknisi, oleh anak-anak SMK, inisiator. Dan semua yang dulu saya kenal ada di sini semuanya," terang Jokowi saat memberikan saat meresmikan tempat produksi mobil esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) sekaligus produknya mobil esemka varian Bima 1.2 dan 1.3, di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (6/9).
Tambah Jokowi, bahwa dalam memproduksi sebuah produk tidak hanya proses produksi saja. Tetapi juga bagaimana menjualnya.
"Kalau harganya tidak nyambung dengan konsumen, siapa yang akan membeli? Saya tidak ingin memaksa kepada semuanya untuk membeli. Tetapi, kalau melihat produknya, dan melihat prosesnya, mencobanya, produk mobil Esemka memang wajib dibeli," kata Jokowi.
"Saya sudah mencobanya, tes memang wajib kita beli barang ini. Kalau beli barang produk lain ya kebangetan, apalagi produk impor," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil