Mantan Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, menilai tidak ada eksploitasi anak dalam audisi PB Djarum. Ia juga meminta polemik beasiswa audisi PB Djarum untuk disikapi secara bijaksana yakni melihat dari dua sisi.
Diketahui, PB Djarum berhenti melakukan audisi atlet bulutangkis pada 2020, karena dianggap telah melanggar aturan oleh KPAI.
"Satu sisi betul di situ adalah rokok, tapi di lain sisi, ini adalah pembibitan terhadap anak bangsa," ujarnya kepada wartawan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Baca Juga: PB Djarum Pamit, YLKI Marahi Menpora
Baca Juga: Audisi PB Djarum Dihentikan, Abu Janda Sewot: Pawai ISIS Didiamkan!
Lanjutnya, ia mengatakan kedatangannya menghadap Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko untuk memberikan pendapat mengenai polemik audisi PB Djarum.
Kepada Moeldoko, ia menegaskan tidak ada eksploitasi pada audisi PB Djarum. Justru, ia mempertanyakan indikator yang dipakai KPAI untuk menunjuk PB Djarum mengeksploitasi anak.
"Saya katakan secara jelas, tidak ada eksploitasi anak. Kalaupun KPAI mengatakan logo Djarum pada baju anak-anak itu sebagai ekspolitasi terhadap anak, ya eksploitasi seperti apa?" tuturnya.
Ia pun mengklaim dalam pertemuannya dengan Moeldoko KPAI bisa bijaksana dan tidak melihat audisi PB Djarum melalui kaca mata kuda.
"Pak Moeldoko meminta KPAI harus lebih bijaksana, harus melihat ini secara komprehensif. KPAI tidak boleh melihatnya dengan kaca mata kuda. Artinya, segera berdamai, siapa pun yang menjadi mediatornya,” tukasnya.
Sebelumnya, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rasimin dalam acara konferensi pers pada Sabtu (7/9), mengumumkan, bila audisi PB Djarum untuk sementara undur diri pada 2020.
Ia menyebut ke depannya belum mengetahui ajang yang setiap tahunnya sangat ditunggu para calon atlet bulutangkis itu bisa kembali digelar atau tidak.
"Pada audisi kali ini, juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum," ungkap Yoppy dikutip dari laman resmi PB Djarum, Minggu (9/8/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil