Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasabah Sektor Bank di Australia Rugi, Regulator Keuangan Putuskan Hal Ini!

Nasabah Sektor Bank di Australia Rugi, Regulator Keuangan Putuskan Hal Ini! The Sydney Opera House seen before the tenth anniversary of Earth Hour in Sydney, Australia, March 25, 2017. | Kredit Foto: Reuters/David Gray
Warta Ekonomi, Surakarta -

Australia memberikan lisensi perbankan baru kepada satu-satunya banl digital, Bank Xinja. Lisensi itu memungkinkan startup Negeri Kangguru itu bersaing dengan empat pemberi pinjaman besar yang mendominasi sektor ini.

Lisensi dari regulator keuangan tersebut mengizinkan perusahaan menawarkan produk simpanan dan menggunakan dana untuk meminjamkan, seperti dilansir dari DealStreetAsia (10/9/2019).

"Kami ingin masyarakat memiliki alternatif nyata di luar pemberi pinjaman besar yang mendominasi," kata CEO dan Pendiri Bank Xinja Eric Wilson dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Santer Dibicarakan di Negeri Singa, Apa itu Bank Digital?

Xinja akan mengembangkan lini produknya dari kartu prabayar ke rekening bank dan berencana menambah produk pinjaman pada kuartal pertama tahun 2020.

Sekadar informasi, pasar deposito dan pinjaman Australia sangat didominasi oleh Commonwealth Bank of Australia, Westpac Banking Corp Australia dan Grup Perbankan Selandia Baru dan Bank Nasional Australia.

Penyelidikan oleh penasihat ekonomi utama negara itu menemukan fakta, kurangnya kompetisi di sektor perbankan telah merugikan pelanggan.

Baca Juga: Dapat Izin Bank Kripto di Swiss, Lanjut ke Singapura

Bank digital mulai hadir di Asia, karena Lembaga Keuangan Bukan Perbankan berupaya memanfaatkan teknologi dan basis data pengguna mereka untuk menantang bank tradisional dalam menawarkan layanan kepada bisnis ritel dan kecil.

Bulan lalu, Singapura memulai proses untuk mengeluarkan lima lisensi bank digital baru, sedangkan Hong Kong dijadwalkan akan meluncurkan bank virtual tahun ini.

Pada tahun lalu, Otoritas Peraturan Prudensial Australia (APRA) lebih proaktif dalam memberikan lisensi perbankan baru kepada pesaing. Hingga saat ini, Xinja hanya memiliki lisensi perbankan terbatas.

Tahun lalu, APRA memberikan lisensi pertamanya untuk startup perbankan khusus internet, Volt Bank. Pemberi pinjaman digital lainnya yang telah menerima lisensi perbankan penuh pada tahun lalu termasuk Judobank dan 86 400.

Analis Perbankan di Bell Potter, T.S. Lim menilai, ke depannya lisensi bank digital akan lebih bervariasi, apalagi fintech di Australia belum menjadi penantang nyata bagi bank-bank Australia sejauh ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: