Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan sejauh ini jumlah pengendara roda empat atau lebih yang melanggar ganjil genap mengalami naik turun.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan kebijakan perluasan Ganjil Genap yang diterapkan di 25 lokasi di Jakarta, pada Senin (9/9) lalu.
"Jumlahnya fluktuatif ya. Rata-rata 1.800 per hari pelanggaran yang ditindak," ungkapnya kepada wartawan, di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/9/2019).
Baca Juga: Untuk Habibie, Anies Bebaskan Aturan Ganjil Genap Pagi Ini
Baca Juga: Demokrat: Anies Jangan Buat Kebijakan Asal-asalan
Lanjutnya, ia mengatakan untuk pelaksanaan ganjil genap di hari kemarin tidak diberlakukan secara optimal di semua ruas jalan yang telah ditetapkan.
Hal tersebut dikarenakan Gubernur Anies memberikan kesempatan bagi warga yang ingin bertakziah ke rumah duka Presiden ketiga B.J Habibie di Patra Kuningan, Jakarta.
Ia mengatakan jumlah pengendara roda empat yang melanggar aturan ini di setiap lokasi angkanya hampir relatif sama.
Penyebabnya, karena ruas jalan ganjil genap tidak ahanya ada di dalam kota, melainkan terhubung dengan akses jalan di luar rute ganjil genap.
"Pramuka dari arah timur, kemudian juga Salemba dari arah timur, Fatmawati dari arah selatan, Gunung Sahari dari arah utara, Jalan S.Parman dan Tomang Raya yang dari arah barat," urainya.
Ia pun membantah jika jumlah pelanggaran ganjil genap yang terbilang banyak karena sosialisasi yang kurang. Ia beralasan pengendara sebetulnya sudah tahu aturan ini, tapi masih banyak pengendara itu yang seperti 'uji nyali' .
" Iseng-iseng, kira-kira saya lolos gak nih ya lewat sini. Ternyata kan kena penindakan oleh petugas kita. Dari jumlah petugas yang ada itu, pengawasan kita lakukan cukup masif," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil